Lifestyle

Jadi Sumber Protein dan Kandungan Baik Lainnya, Intip Cara Memasak Telur yang Paling Sehat Berikut

Saat memasak telur, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan api/suhu. Telur yang dimasak dengan suhu tinggi, akan membuat kandungan kolesterolnya te

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SajianSedap.com
Telur dadar ala warteg 

SERAMBINEWS.COM -  Jadi sumber protein dan kandungan baik lainnya, intip cara memasak telur yang paling sehat berikut ini.

Telur adalah satu diantara bahan makanan yang hampir dipilih oleh banyak masyarakat untuk disajikan saat sarapan.

Selain praktis, telur juga nikmat dan bergizi sehingga baik bagi kesehatan.

Melansir Steptohealth, pedoman diet untuk Amerika tahun 2015-2020 yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan US menunjukkan bahwa telur kaya akan nutrisi dan protein berkualitas tinggi.

Kandungan ini dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.

Selain itu, telur juga mengandung sedikit kalori yakni sekitar 78 kkal, hampir sama dengan yang dimiliki pisang.

Sebutir telur mengandung sekitar 6 gram protein yang dapat membuat kenyang saat dikonsumsi.

Baca juga: 7 Dampak Jika Setiap Hari Konsumsi Telur, Termasuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Baca juga: Kehabisan Telur? Gunakan 10 Bahan Makanan Ini Sebagai Penggantinya

Baca juga: Selain Banyak Protein, Ini 11 Kelebihan Telur Bebek Dibandingkan Telur Ayam yang Jarang Diketahui

Dalam mengonsumsi telur, tentu tidak dapat terlepas dari cara memasak bahan pangan yang satu ini. 

Melansir dari Healthline, selain membuat terbebas dari bakteri jahat, memasak telur membuat nutrisi-nutrisi telur lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh.

Studi dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyatakan saat mengonsumsi telur yang sudah dimasak, tubuh menyerap 91 persen protein yang dikandung.

Sebaliknya, saat mengonsumsi telur mentah, tubuh hanya mampu menyerap 51 persen protein yang dikandung.

Memasak membuat telur lebih mudah diserap

Perubahan penyerapan protein saat mengonsumsi telur dalam kondisi mentah dengan setelah dimasak ini diduga terjadi karena pengaruh panas.

Panas menyebabkan terjadinya perubahan struktural pada protein telur.

Dalam telur mentah, senyawa protein terpisah satu sama lain serta memiliki bentuk struktur ikatan yang rumit dan kompleks.

Saat telur dimasak, terjadi perubahan suhu pada protein sehingga membuat struktur ikatannya terpecah.

Sehingga kemudian masing-masing protein membuat ikatan baru dengan protein lain di sekitarnya.

Struktur ikatan baru ini membuat protein lebih mudah dicerna tubuh.

Baca juga: Intip! Cara Membuat Tamagoyaki, Telur Dadar Ala Jepang Cocok untuk Sarapan

Baca juga: Kabar Baik! Telur Ayam Negeri Ternyata Lebih Unggul dibanding Telur Ayam Kampung, Ini Kata Ahli

Indikator perubahan protein tersebut dapat dilihat saat putih dan kuning telur berubah dari gel menjadi lebih kenyal dan padat.

Salah satu contoh protein yang mengalami perubahan struktur saat dipanaskan adalah avidin.

Protein ini mengikat biotin, vitamin yang berperan untuk fungsi pertumbuhan.

Pada telur mentah, avidin mengikat biotin dengan baik.

Padahal biotin adalah nutrisi baik bagi tubuh, utamanya digunakan pada metabolisme gula dan lemak.

Saat telur dipanaskan, avidin mengalami perubahan struktur sehingga tidak bisa mengikat sebaik sebelumnya.

Dengan begitu, biotin mudah diserap oleh tubuh.

Cara Memasak Telur Terbaik dan Sehat

Ada banyak metode cara mengonsumsi telur.

Yang umum dilakukan adalah direbus, metode penguahan/ceplok air, goreng mata sapi, goreng dadar, dan orak-arik, dan diolah dalam berbagai resep makanan lainnya.

Tapi pertanyaannya, bagaimanakan cara memasak telur sehingga membuat bahan pangan ini aman dan terbebas dari bakteri berbahaya untuk dikonsumsi ?

Berikut ini ada 4 tips dalam memasak telur super sehat yang bisa diikuti.

1. Jangan dimasak dalam suhu tinggi

Saat memasak telur, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan api/suhu.

Melansir Healthline, telur yang dimasak dengan suhu tinggi, akan membuat kandungan kolesterolnya teroksidasi dan menghasilkan oksisterol.

Senyawa oksisterol dan kolesterol teroksidasi memberi efek peningkatan risiko penyakit jantung.

Menggunakan api besar atau suhu tinggi juga memiliki risiko berkurangnya jumah nutrisi di telur.

Vitamin A bisa berkurang sampai 20 persen jika telur dimasak dengan api besar.

Jumlah antioksidan juga berkurang saat memasak telur dengan suhu tinggi.

2. Pilih metode memasak rendah kalori

Apabila ingin mengurangi jumlah kalori di dalam telur, idealnya telur dimasak dengan metode direbus atau bisa juga dimasak dengan metode penguahan/ceplok air.

Metode memasak ini akan lebih rendah kalori daripada telur dadar atau goreng atau orak-arik.

2. Goreng dalam minyak dengan suhu stabil 

Metode goreng adalah salah satu metode paling favorit dalam memasak telur.

Saat menggoreng, sebaiknya gunakan minyak yang stabil pada suhu tinggi dan tidak mudah teroksidasi.

Dengan begitu, olahan telur tidak akan membentuk radikal bebas berbahaya bagi tubuh.

Contoh pilihan minyak ideal untuk menggoreng telur adalah minyak bunga matahari, minyak alpukat, minyak zaitun, atau minyak kelapa.

Jika menggunakan minyak zaitun extra-virgin atau minyak kelapa, sebaiknya suhu minyak dijaga lebih rendah dari 410 ° F (210 ° C) dan 350 ° F (177 ° C).

4. Jangan terlalu lama

Semakin lama durasi waktu memasak, semakin banyak panas yang diterima oleh telur.

Ini berarti semakin banyak kandungan nutrisi yang hilang dalam telur.

Menggunakan suhu tinggi dengan durasi waktu lebih lama juga dapat meningkatkan jumlah kolesterol teroksidasi dalam telur, terutama jika menggunakan metode menggoreng.

Memasak telur yang ideal dan sesehat mungkin adalah dengan metode rendah kalori, panas terjaga dan durasi singkat.

Tambahkan sayur sebagai pelengkap dalam masakan telur, sehingga nutrisi yang diserap tubuh akan semakin banyak dan baik. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved