Breaking News

TKW Asal Asahan jadi Korban Rudapaksa dan Pembunuhan di Malaysia, Pelaku Diduga Warga Aceh

Diduga pelaku juga orang Indonesia yang bekerja di Malaysia. Hal itu diungkapkan Mariadi, kerabat korban

Editor: Amirullah
HO / Tribun Medan
Kesuma Hayati Aulia Sirait 

SERAMBINEWS.COM, ASAHAN - Kesuma Hayati Aulia Sirait Tenaga kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Asahan, menjadi korban pembunuhan di di Klang, Selangor, Malaysia, Kamis (24/12/2020).

Pelaku diduga juga orang Indonesia yang bekerja di Malaysia.

Hal itu diungkapkan Mariadi, kerabat korban yang pertama sekali mendapatkan kabar meninggalnya Hayati Sirait.

"Kami dapat informasi yang membunuh ini warga aceh, tapi si pelaku saat ini kabur ntah kemana," ujarnya, Sabtu (26/12/2020).

Menurutnya pelaku merupakan tetangga korban, dan sedang cekcok dengan pasangannya.

Baca juga: Gegara Isi Chat Viral, Hubungan Intim Sejenis Perawat dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terbongkar

Baca juga: CPNS 2021: Ini Jadwal, Syarat Umum Hingga Formasi yang Dibutuhkan

"Inikan kamarnya cuma beda dinding, terus dari kemenakan saya yang di sana, kebetulan satu kamar dengan korban dan kakaknya, si pelaku ini sedang cekcok dengan istrinya. Sudah dicari istrinya ga pulang," Katanya.

Ia mengatakan, ada seorang saksi mata yang melihat bahwa ada seorang lelaki yang lompat dari kamar korban dengan baju penuh dengan darah.

()

Jasad Kesuma Hayati Aulia Sirait dievakuasi (HO / Tribun Medan)

"Ada bapak-bapak melihat seorang pria lompat dari atas dengan merangkak menggunakan pipa. Dia awalnya mendengar ada suara teriakan dari kamar," jelasnya.

Katanya, bapak tersebut mengatakan hal itu kepada Dinda (kakak korban), namun kakak korban tidak mempercayainya.

Baca juga: Kronologi Pria Paruh Baya Lempar Bom Molotov di Masjid di Cengkareng, Ini Kata Polisi

Baca juga: Jangan Asal Isi Ulang, Ini 4 Fakta Buruk Soal Botol Air Mineral Kemasan yang Wajib Diketahui

"Pas sampai di depan pintu kamar, kamarnya di kunci dari dalam. Terus setelah didobrak dilihatlah korban udah berlumuran darah," katanya.

Katanya, hal itu terjadi terlalu cepat dikarenakan Dinda bersama dengan sepupunya Tika, hendak membeli makan siang.

"Dia tidak percaya dengan si bapak itu karena waktunya singkat. Mereka pergi hanya untuk mencari makan siang. Namun naas Hayati Sirait tidak ikut karena mungkin kelelahan," katanya.

Ia memperkirakan waktu kejadian berkisar hanya 45 menit saja, kemudian menurutnya, sebelum membunuh, pelaku juga sempat memperkosa korban, terlihat dengan tanda-tanda saat ditemukan.

"Sempat dirudapaksa, mungkin karena melawan dan ketakutan, pelaku membunuhnya. Terakhir informasi yang kami dapat, senjatanya tembus ke leher," katanya.

Baca juga: Pria Paruh Baya Lempar Bom Molotov ke Masjid Jelang Salat Isya, Pelaku Ditangkap

()
Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved