Miris, Guru Honorer di Aceh Ada yang Dibayar Rp 200.000 Sebulan, Syech Fadhil Terharu

Kalau bisa para guru GTKHNK35+ ini juga bisa diangkat menjadi ASN sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Guru honorer yang tergabung dalam asosiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori 35+ (GTKHNK35+) bertemu dengan Anggota DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc. 

Miris, Guru Honorer di Aceh Ada yang Dibayar Rp 200.000 Sebulan, Syech Fadhil Terharu

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Nasib guru honorer, terutama yang berusia 35 tahun ke atas memang menyedihkan.

Selain tertutup peluang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), honor yang mereka terima juga jauh di bawah standar.

Harapan yang tersisa kini adalah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Itupun jika mereka lolos seleksi.

Keluh kesah itulah yang disampaikan para guru honorer yang tergabung dalam asosiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori 35+ (GTKHNK35+) kepada senator asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc.

Pertemuan dengan Wakil Ketua Komite III DPD RI itu berlangsung di Kantor Perwakilan DPD RI Aceh di Banda Aceh, Jumat (8/1/2021) kemarin.

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Bahrul Kiran S.Pdi, M.Kom.I selaku ketua GTKHNK 35+ Aceh.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12, Login www.prakerja.go.id

Baca juga: Tak Ditahan Setelah Pemeriksaan, Polisi Akan Lakukan Olah TKP Video Syur Gisel dan Michael Yukinobu

Baca juga: Inilah Hotel Berlapis Emas Pertama di Dunia, Segini Tarif Menginap Per Malam

Banyak hal yang disampaikan para guru itu kepada Fadhil Rahmi yang akrab disapa Syech Fadhil ini. Terutama soal nasib mereka yang terkatung-katung meski telah mengabdi selama 10 tahun.

"Rata-rata kami sudah berumur di atas 35 tahun dan di luar kategori. Sedangkan untuk seleksi CPNS dibatasi umur 35 ke bawah," kata Bahrul.

Demikian juga soal honor. Dia mengungkapkan banyak guru honorer di Aceh yang menerima honor jauh di bawah standar.

"Selama ini para guru honorer ini menerima jerih payah jauh di bawah standar. Ada yang 200 ribu per bulan," ujar guru lainnya.

Karena itu, Bahrul berharap Syech Fadhil bisa bersuara agar guru honorer di Aceh bisa diangkat jadi  P3K, sehingga kehidupan mereka lebih sejahtera dan pasti.

"Kalau bisa para guru GTKHNK35+ ini juga bisa diangkat menjadi ASN sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Makanya kami berharap Syech Fadhil bisa menyuarakan aspirasi kami di parlemen," harap Bahrul.

Baca juga: Komnas HAM Benarkan CCTV Tol Cikampek KM 49 - 72 Rusak Saat Tragedi 6 Laskar FPI, Fiber Optik Putus

Baca juga: Dinilai Bisa Picu Kekerasan Lebih Lanjut, Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen

Baca juga: Pokir Dewan Tetap Masuk, Hasil Perbaikan APBA 2021 Dikirim ke Mendagri

Dia menyebutkan, jumlah guru honorer yang berusia 35 tahun ke atas mencapai 15 ribu orang di Aceh.

“Mereka tak bisa mengikuti seleksi CPNS serta bergaji sangat minim,” imbuhnya.

Mendengar curhat para guru honorer tersebut, Syech Fadhil mengaku sangat terharu. Dia katakan, hanya Tuhan lah yang mampu membalas ketulusan para guru tersebut.

"Ketulusan ibu dan bapak-bapak selama ini, hanya Allah yang mampu membalasnya," kata Syech Fadhil.

Menurut Fadhil Rahmi, harapan para guru yang tergabung dalam GTKHNK35+ agar bisa diangkat menjadi ASN, baru dapat dipenuhi apabila UU ASN direvisi.

Kebetulan, sambungnya, saat ini sedang pembahasan revisi UU ASN. Syech Fadhil mengatakan akan membantu memperjuangkan agar dalam revisi undang-undang tersebut, guru honorer yang berusia 35 tahun ke atas bisa diangkat menjadi ASN.

“Namun ini jadi perjuangan bersama. Biasanya usaha, doa dan harapan ini tak akan mengkhianati hasil," ujar senator muda ini lagi.(*)

Baca juga: Seorang Ayah Mencuri Kotak Infaq demi Biaya Berobat Anak yang Sakit, Pelaku Ditembak Polisi

Baca juga: Delapan Pebulutangkis Indonesia Terlibat Pengaturan Skor, Kalah Terima Uang Rp 5 hingga 10 Juta

Baca juga: Gawat! Ratusan Pengungsi Rohingya Menghilang dari Kamp BLK Lhokseumawe, Tersisa Puluhan Orang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved