Kesehatan

Simak 7 Perbedaan Antara Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Gejala Umumnya Sama, Tapi Muncul Secara Berbeda

Sedangkan pada penderita diabetes tipe 1, gejalanya berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa minggu.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
diabetes 

Melansir Healthline, banyak penderita diabetes tipe 2 tidak akan mengalami gejala selama bertahun-tahun.

Gejala itu pun sering berkembang perlahan seiring berjalannya waktu.

Beberapa penderita diabetes tipe 2 bahkan ada yang tidak memiliki gejala sama sekali dan tidak menemukan kondisi tersebut sampai komplikasi muncul.

Sedangkan pada penderita diabetes tipe 1, gejalanya berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa minggu.

Pernah dikenal sebagai diabetes remaja, tipe ini biasanya berkembang di masa kanak-kanak atau remaja .

Namun, diabetes tipe 1 mungkin berkembang di kemudian hari.

3. Faktor risiko 

Faktor risiko diabetes tipe 1 meliputi:

- Riwayat keluarga: Orang dengan orang tua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkannya sendiri.

- Usia: Diabetes tipe 1 dapat muncul pada semua usia, tetapi paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja.

- Geografi: Prevalensi diabetes tipe 1 meningkat semakin jauh Anda dari khatulistiwa.

- Genetika: Kehadiran gen tertentu menunjukkan peningkatan risiko diabetes tipe 1.

Sementara bagi risiko terkena diabetes tipe 2 jika:

- menderita pradiabetes , atau sedikit peningkatan kadar gula darah

- mengalami kelebihan berat badan atau mengalami obesitas

- memiliki banyak lemak perut

- tidak aktif secara fisik

- berusia di atas usia 45

- pernah menderita diabetes gestasional , yaitu diabetes selama kehamilan

- telah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon

- memiliki anggota keluarga dekat dengan diabetes tipe 2

- memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Baca juga: Bisakah Mentimun Membantu Mencegah dan Mengontrol Diabetes?

Baca juga: 9 Tanda Seseorang Idap Penyakit Diabetes, Sering Pipis dan Merasa Haus serta Lapar

4. Cara didiagnosis

Tes utama yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 dan tipe 2 dikenal sebagai tes A1C, atau tes hemoglobin terglikasi .

Tes darah ini menentukan tingkat gula darah rata-rata selama 2 sampai 3 bulan terakhir.

Dokter akan mengambil darah berupa tusukan kecil di jari sebagai sampel.

Semakin tinggi kadar gula darah selama beberapa bulan terakhir, semakin tinggi kadar A1C.

Hasil tes dinyatakan sebagai persentase, jika tingkat A1C 6,5 persen atau lebih tinggi menunjukkan diabetes.

Tes A1C tidak akurat untuk orang dengan anemia sel sabit atau sifat sel sabit.

Jika memiliki kondisi atau sifat ini, dokter harus menggunakan tes yang berbeda.

5. Pengobatan

Melansir Helathline, tidak ada obat untuk mengobati penyakit diabetes tipe 1.

Penderita diabetes tipe 1 tidak memproduksi insulin, jadi harus disuntikkan secara teratur ke dalam tubuh.

Beberapa orang melakukan suntikan ke jaringan lunak, seperti perut, lengan, atau bokong, beberapa kali sehari.

Ada juga yang menggunakan pompa insulin, memasok insulin dalam jumlah yang stabil ke dalam tubuh melalui tabung kecil.

Tes gula darah adalah bagian penting dari pengelolaan diabetes tipe, karena kadarnya bisa naik turun dengan cepat.

Sedangkan diabetes tipe 2 dapat dikelola dan bahkan dibalik dengan diet dan olahraga saja, tetapi banyak orang membutuhkan dukungan ekstra.

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat yang membantu tubuh  menggunakan insulin dengan lebih efektif.

Sama seperti diabetes tipe 1, memantau gula darah juga merupakan bagian penting dari manajemen diabetes tipe 2.

Ini merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda memenuhi level target Anda.

Dokter mungkin merekomendasikan pengujian gula darah sesekali atau lebih sering.

Jika kadar gula darah tinggi, dokter mungkin merekomendasikan suntikan insulin.

6. Bentuk diet yang direkomendasikan

Manajemen nutrisi merupakan bagian penting dalam hidup penderita diabetes.

Jika menderita diabetes tipe 1, konsultasikan dengan dokter untuk mengidentifikasi berapa banyak insulin yang mungkin perlu disuntikkan setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu .

Misalnya, karbohidrat bisa menyebabkan kadar gula darah cepat meningkat pada penderita diabetes tipe 1.

Sehingga penderita diabetes tipe 1 harus mengatasi ini dengan mengonsumsi insulin, tetapi harus tahu berapa banyak insulin yang harus dikonsumsi.

Sedangkan orang dengan diabetes tipe 2 perlu fokus pada makan sehat .

Penurunan berat badan sering kali menjadi bagian dari rencana perawatan diabetes tipe 2.

Jadi dokter mungkin merekomendasikan rencana pola makan rendah kalori, yang berarti mengurangi konsumsi lemak hewani dan junk food.

7. Bentuk pencegahan

Tak seperti diabetes tipe 2, sayangnya diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah.

Namun, untuk diabetes tipe 1 masih dimungkinkan menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 melalui perubahan gaya hidup.

Bagaimana caranya ? Yaitu dengan beberapa kebiasaan berikut:

- mempertahankan berat badan sedang

- bekerjasama dengan dokter untuk mengembangkan rencana penurunan berat badan yang sehat , jika kelebihan berat badan

- meningkatkan aktivitas 

- makan makanan seimbang

- mengurangi asupan makanan manis atau makanan yang diproses secara berlebihan

Walaupun tidak dapat mencegah penyakit iini, pemantauan yang cermat dapat membuat kadar gula darah kembali normal dan mencegah perkembangan komplikasi serius. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved