Tragedi Arakundo

Menolak Lupa Tragedi Arakundo 3 Februari 1999, Mayat-mayat Dibuang dari Truk

Sebuah truk yang masuk ke jembatan lama Arakundoe, Rabu dinihari (3/2/1999) diduga kuat mengangkut korban pembantaian militer di Idi Cut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
ARSIP SERAMBI INDONESIA
Tim pencari korban tragedi Idi Cut yang dibuang ke sungai Arakundoe sedang memancing korban di dasar sungai sedalam 20 meter. Sampai sore hari itu kegiatan mereka terus dilakukan yang ikut disaksikan ribuan warga. 

Kedatangan truk itu menjadi perhatian warga, sehingga ada yang mencoba melihat apa yang sedang terjadi.

Semula, warga menganggap truk itu kesasar, namun setelah diintip terlihat di dalam truk padat penumpang berpakaian seragam, seperti pakaian ABRI dan bersenjata lengkap.

Tsunami Aceh dan Cerita SBY, dari Operasi Tanggap Darurat Hingga Berdamai dengan GAM

Mantan Panglima GAM Peureulak Meninggal, Sempat Alami Sakit

Peringati Tragedi Berdarah Arakundo, Sejumlah Mahasiswa Gelar Aksi di Banda Aceh

Menurut warga, begitu sampai di ujung jembatan, beberapa orang di antaranya turun dan memblokir lokasi itu.

Sedangkan truk warna biru itu masuk ke arah jembatan dengan mundur dan di dalamnya masih tersisa beberapa penumpang.

Namun, warga tidak mengetahui jelas apa yang dilakukan penumpang truk itu.

Tidak lama kemudian truk keluar, setelah semua orang bersenjata tadi naik kembali dan truk menuju ke arah timur, searah dengan Kota Idi Cut.

Arakundoe hanya berjarak sekitar 23 Km sebelah barat Idi Cut.

Dokumentasi Versi Cetak Serambi Indonesia - Saban hari, makin ramai saja pengunjung yang mendatangi jembatan Arakundoe Sebab, di lokasi inilah gencar dilakukan pencarian mayat korban Insiden Idi Cut, Aceh Timur, yang setelah dibantai dibuang ke sungai Lokasi ini terpaut 23 kilometer dari tempat kejadian Kemarin, diperkirakan 5.000 warga memadati jembatan yang Rabu lalu masih berlumur darah itu.
Dokumentasi Versi Cetak Serambi Indonesia - Saban hari, makin ramai saja pengunjung yang mendatangi jembatan Arakundoe Sebab, di lokasi inilah gencar dilakukan pencarian mayat korban Insiden Idi Cut, Aceh Timur, yang setelah dibantai dibuang ke sungai Lokasi ini terpaut 23 kilometer dari tempat kejadian Kemarin, diperkirakan 5.000 warga memadati jembatan yang Rabu lalu masih berlumur darah itu. (ARSIP SERAMBI INDONESIA)

Pagi harinya sekitar pukul 07.30 WIB penduduk mencoba melihat ke jembatan apa yang terjadi semalam, ternyata darah segar terlihat atas jembatan tua itu.

Dengan adanya percikan darah itu membuat warga curiga kalau yang dibuang ke sungai malamnya adalah korban tragedi di Simpang Kuala Idi Cut Rabu dinihari.

Mengenang 16 Tahun Kepergian Ishak Daud, Sang Panglima GAM yang Meninggal Bersama sang Istri

Kisah Junizar, Anak Mantan Kombatan GAM, Ayahnya Meninggal Tertembak

Ditanyai kenapa berani mengatakan truk yang datang ke lokasi itu milik ABRI, warga mengatakan, mereka masih bisa membedakan ABRI dan warga sipil, konon lagi truk seperti itutidak dimiliki oleh pihak lain kecuali ABRI.

Hingga pukul 18.00 WIB hari itu, banyak warga Kecamatan Julok dan Simpang Ulim yang datang menyaksikan darah di besi-besi jembatan.

Sementara itu, beberapa warga Kecamatan Darul Aman, Nurussalam, Julok, Idi Rayeuk, Simpang Ulim, dengan hati gundah datang ke Puskesmas Idi Cut dan Idi Rayeuk.

Mereka mencari keluarganya yang hilang.

Muhammad Amin, misalnya, mencari anaknya Rusli (16) yang hilang dalam tragedi Idi Cut.

Menurut Muhammad Amin, sang anak minta izin pergi ke acara ‘Dakwah Aceh Merdeka’ bersama temannya dan ternyata sampai pagi hari itu tidak kembali.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved