Tragedi Arakundo
Menolak Lupa Tragedi Arakundo 3 Februari 1999, Mayat-mayat Dibuang dari Truk
Sebuah truk yang masuk ke jembatan lama Arakundoe, Rabu dinihari (3/2/1999) diduga kuat mengangkut korban pembantaian militer di Idi Cut.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Peristiwa yang sama ikut dialami keluarga A Wahab dan Ny Hasanah (30).
Anak mereka, Mukadir (14), penduduk Desa Seuneubok Aceh Idi Cut hilang belum diketahui.
• Alm Tgk Ishak Daud di Mata Pengawalnya, Sosok Pemberani dan Selalu Ingatkan Pasukan GAM untuk Shalat
• Ketika Mantan Panglima GAM Bertemu Mantan Danjen Kopassus
Menurut teman korban, sekitar pukul 21.30 WIB, putranya itu masih duduk di kios warga di kawasan Simpang Kuala Idi Cut, lokasi peristiwa itu.
Namun sampai hari itu keluarga A Wahab masih mencari anaknya ke berbagai Puskesmas dan belum ditemukan.
Sungai Arakundo menyishakan begitu banyak misteri, ketika Daerah Operasi Militer (DOM) sedang gencar gencarnya diberlakukan sekitar tahun 1991, warga setempat menemukan beberapa mayat yang mengapung di sungai itu.
Menurut keterangan, pernah suatu malam pada tahun 1991 itu dari atas jembatan baru, seseorang merintih minta tolong ketika diturunkan dari sebuah mobil.
Beberapa saat kemudian terdengar bunyi tembakan.
Keesokan harinya penduduk menemukan mayat yang mengapung tak jauh dari jembatan.
Akhir Desember 1998, sebanyak lima anggota ABRI korban sweeping Lhoknibong juga ditemukan mengapung di sungai tersebut.
• Terungkap Sosok Pembunuh Jenderal TNI dalam Tragedi G30S/PKI, Ada Video Rekaman Dokumenter Langka
• Kisah Hidup GAM Denmark Tarmizi Age, Menyambung Hidup Berjualan Telur dan Beras di Tangerang
Februari 1999, empat mayat warga sipil kembali ditemukan masyarakat.
Mereka adalah korban tembakan aparat keamanan ketika membubarkan massa di Idi Cut.
Kalaupun banyak menyimpan misteri, namun bagi sebagian warga setempat, Sungai Arakundo adalah sumber nafkah menghidupi keluarganya.
Mereka mengerukpasir berkualitas tinggi yang kemudian dipasok ke kota-kota terdekat.
Waktu itu ABRI mengerahkan sejumlah pasukan menyisir sepanjang sungai. (Arsip Serambi Indonesia/Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
• Banyak Nakes di Pidie Khawatir dan Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Jadwal Pertama 10 Februari
• Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Setiap Pelaku Punya Tugas Masing-masing
• Bos Warung Kopi Serang dan Ancam Petugas saat Razia Prokes, Ternyata Anak Pensiunan Polri