Sempat Menghilang dan Disangka Sudah Dieksekusi, Istri Kim Jong Un Ternyata Masih Hidup

Ri Sol Ju baru-baru ini menghadiri konser peringatan ulang tahun ayah Kim Jong Un, mendiang pemimpin Kim Jong-il.

Editor: Amirullah
KCNA VIA KNS / AFP
Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara KCNA pada 28 Maret 2018 memperlihatkan Kim Jong Un berpose bersama istrinya Ri Sol Ju saat berkunjung ke Beijing, China. (KCNA VIA KNS / AFP) 

SERAMBINEWS.COM - Setelah sempat menghilang, istri Kim Jong Un kembali muncul di depan umum.

Ri Sol Ju baru-baru ini menghadiri konser peringatan ulang tahun ayah Kim Jong Un, mendiang pemimpin Kim Jong-il.

Seperti diketahui, Ri Sol Ju terakhir terlihat pada Januari tahun lalu dan sejak itu tidak terlihat lagi.

Hal itu memicu rumor jika dirinya telah dieksekusi.

Penampilan terakhir Ibu Negara Korea Utara sebelum konser adalah pada 25 Januari 2020, di mana dia terlihat bersama suaminya Kim, di konser merayakan Hari Tahun Baru Imlek di Teater Samjiyon di Pyongyang, lapor Daily Star dari Yonhap News.

Gambar yang dirilis oleh surat kabar resmi partai yang berkuasa, Rodong Sinmun, menunjukkan pasangan itu menikmati pertunjukan pada hari Selasa (16/2/2021).

Hilangnya Ri pada tahun lalu telah memicu rumor, dengan spekulasi dia menghilang karena kehamilan atau karena virus corona.

Pada Oktober tahun lalu dia dikhawatirkan sakit atau bahkan dieksekusi karena dia tidak terlihat di depan umum selama sepuluh bulan.

Sebelumnya, Hong Min, direktur divisi penelitian Korea Utara di Korea Insitute for National Unification (KINU), mengatakan: “[Hilangnya] bisa jadi karena Covid-19… Sebagai seorang ibu dengan anak kecil, berpartisipasi dalam kegiatan publik berisiko berpotensi infeksi.

Kala itu Kim Jong Un juga sangat sarang tampil di depan publik.

Istri Kim Jong Un, Ri Sol Ju tampil di depan umum untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun
Istri Kim Jong Un, Ri Sol Ju tampil di depan umum untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun (Rodong Sinmun, Feb. 17, via NK News)

Kim Jong Un juga menghilang selama beberapa bulan tahun lalu, yang memunculkan banyak spekulasi bahwa dia tidak sehat.

Korea Utara mengklaim bebas virus korona karena negara itu belum merilis angka kasus apa pun.

Namun, negara tersebut telah mengambil langkah drastis untuk mencegah virus, dengan pembatasan ketat di perbatasannya.

Pekan lalu Korea Utara memesan hampir dua juta dosis vaksin virus corona, meskipun negara itu secara resmi bebas Covid.

Tahun lalu diktator Korea Utara Kim Jong Un memuji "kesuksesan gemilang" negara itu dalam menangani pandemi, dengan mengatakan mereka telah "mencegah masuknya virus ganas dan mempertahankan situasi yang stabil".

Baca juga: Wanita Muda Nakat Telanjang Jalan di Mal, Hanya Pakai Celana Dalam, Mengaku Kecewa Sama Lelaki

Baca juga: Anggota DPRK Pidie Jaya Minta Penanganan Jalan Ambruk Dilengkapi Drainase, Ini Tanggapan Kepala BPBD

Baca juga: Aceh Termiskin di Sumatera dan Peringkat 6 di Indonesia, Pengamat: Salah Kelola Anggaran

Berita Lain: Kim Jong Un Ingin Korea Utara Upgrade Senjata Nuklir, Harus Bisa Musnahkan Target Sejauh 15 Ribu KM

Diberitakan sebelumnya, Kim Jong-un telah menyerukan negaranya untuk meningkatkan produksi "hulu ledak nuklir ultra-besar."

Menurut laporan, Kim ingin senjata mereka mampu menyerang target sejauh 15.000 km, seperti diberitakan DailyStar, Sabtu (9/1/2021).

Jika dibuat, misil tersebut akan mampu menargetkan ibu kota AS Washington DC jika ditembakkan dari ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Kim Jong Un juga ingin "bom nuklir yang lebih kecil dan lebih ringan" menurut Sung-Yoon Lee, pengamat Korea di Tufts University, Massachusetts.

Menurutnya, penguasa Korut itu ingin meningkatkan kemampuan negara dalam melakukan "serangan nuklir preemptif yang akurat dan kemampuan serangan kedua pada target yang berjarak 15.000 km".

()ILUSTRASI - Rudal milik Korea Utara. Pentagon mengatakan pasukan nuklir AS siap bila harus menghadapi Korea Utara (Tribun Kalteng/Daily Mail)

Washington DC hanya berjarak 11.000 km dari Pyongyang, menempatkannya dalam radius serangan hulu ledak nuklir potensial.

Dalam sebuah tweet, Lee menulis: "Kim Jong-un menyerukan produksi 'bom nuklir yang lebih kecil dan ringan ... hulu ledak nuklir yang lebih ultra-besar' dan 'meningkatkan kemampuan dalam serangan nuklir preemptive yang akurat & kemampuan serangan kedua pada target 15.000 km jauhnya. '"

Negara tersebut juga dilaporkan memiliki rencana untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua yang dapat diluncurkan dari laut dan darat dan memiliki rencana untuk memperoleh kapal selam nuklir, serta "senjata strategis nuklir" yang akan berkontribusi pada peningkatan "kemampuan serangan nuklir jarak jauh".

Ia juga mengatakan bahwa pemimpin tertinggi telah berjanji untuk memperkuat kemampuan pertahanan "non-stop" untuk mencegah ancaman militer AS.

()Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, (30/30/6/2019). (Official White House/Shealah Craighead)

Donald Trump menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Selatan pada Juni 2019 untuk bertemu dengan Kim Jong-un.

Pada saat itu, Kim mengatakan itu adalah "ekspresi kesediaannya" untuk bekerja menuju masa depan yang baru.

Tetapi baru-baru ini dilaporkan bahwa Kim Jong-un dapat melakukan uji coba nuklir bertepatan dengan pelantikan Joe Biden - yang akan berlangsung pada 20 Januari.

Sputnik News mengutip peringatan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Evans Revere: "Ada kemungkinan Pyongyang akan melakukan uji coba rudal nuklir atau jarak jauh sebelum pelantikan atau tidak lama kemudian."

Dia melanjutkan, uji coba nuklir bisa menjadi cara meningkatkan pengaruh negosiasi dengan Washington.

()ILUSTRRASI - Korea Utara Konfirmasi Uji Coba Rudal Keempatnya Berhasil (YouTube)

Sebuah pabrik sedang dalam perbaikan tetapi pada 27 Oktober 2020, foto-foto satelit menunjukkan "uap atau asap datang dari atas sebuah gedung," klaim lembaga think tank 38 North.

Foto yang diambil oleh satelit Maxar Technologies telah membuat para analis percaya bahwa bangunan itu adalah tungku yang digunakan untuk menghasilkan uranium dioksida.

Uranium dioksida adalah bahan yang "dapat digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik atau diperkaya lebih lanjut untuk digunakan dalam senjata nuklir atau sekadar membuat bahan bakar yang lebih efisien."

(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Disangka Sudah Dieksekusi, Istri Kim Jong Un Ternyata Masih Hidup, Muncul Setelah 'Hilang' Setahun

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved