Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, Ini 6 Perbedaannya dengan Sinovac
Vaksin bikinan Oxford-AstraZeneca tida di Indonesia Senin (8/3/2021) sore melalui skema COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Metode inactivated virus adalah metode yang sering dipakai dalam pengembangan vaksin lain seperti polio dan flu.
Baca juga: Tegas! Presiden Filipina Duterte Pecat Duta Besar Usai Lakukan Kekerasan pada Pembantu Rumah Tangga
2. Efikasi
Pada makalah yang diterbitkan pada Januari, penulis menjelaskan bahwa vaksin menawarkan perlindungan 64,1 persen setelah setidaknya satu dosis standar.
Selain itu, efikasi jika diberikan dalam dua dosis adalah 70,4 persen.
Lalu pada orang yang meminum setengah dosis kemudian satu dosis penuh efikasinya 90 persen.
Komite Vaksin memperkirakan dari tiga minggu hingga 9-12 minggu setelah penyuntikan pertama, vaksin dapat mencegah sekitar 70 persen kasus penyakit serius.
Vaksin Sinovac
Efikasi vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech berdasarkan uji klinis fase ketiga di Indonesia sebesar 65,3 persen.
“ Vaksin Sinovac yang diuji di Indonesia hasilnya per tanggal 9 Januari 2021 memiliki keamanan baik, imunogenesitas 99 persen, dan efikasi vaksin 65,3 persen,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil.
Selain Indonesia, Turki dan Brasil juga sudah mengumumkan.
Di Turki efikasi Sinovac mencapai 91,25 persen dan Brasil sebesar 50,4 persen.
Hasil ketiga negara berbeda-beda karena pengaruh karakteristik subjek ujinya, menurut ahli alergi dan imunologi Iris Rengganis.
Baca juga: Kisah Para Ibu Afghanistan Selamatkan Diri dari Perang, Berjalan Kaki di Pegunungan Menuju Turki
3. Efek samping
Vaksin AstraZeneca