Berita Aceh Besar
Usai Melahirkan di Pustu Serapong Pulo Aceh, Darmayanti Dirujuk Pakai Boat ke RSUZA, Ini Penyebabnya
"Pasien ibu melahirkan ini harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh untuk dilakukan kuret," jelas Kepala Puskesmas Pulo Aceh, Misriadi, AMdKep.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Darmayanti (35), warga Desa Serapong, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar usai melahirkan di Pustu Serapong Pulo Aceh, terpaksa dirujuk ke RSU Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh dengan boat, Rabu (10/3/2021) kemarin.
Wanita yang sebelumnya baru saja melahirkan anak ketiganya secara normal dengan proses persalinan ditangani oleh bidan Desa Serapong itu terpaksa dirujuk karena harus dilakukan kuret.
Kuret alias kuretase adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim.
Darmayanti diinfus dan didampingi tenaga medis sejak dari Pulo Aceh dan selama dalam boat saat dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.
Kondisi angin kencang dan gelombang laut yang luaman tinggi mengiringi perjalanan Darmayanti dari pedalaman Pulo Aceh menuju daratan Banda Aceh.
Baca juga: Prodi Ekonomi Syariah IAI Al-Aziziyah Samalanga Raih Akreditasi B, Berlaku Selama Lima Tahun
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Meurah Budiman, Kakanwil Kemenkumham Aceh yang Punya Anak Pilot
Baca juga: Cuaca di Enam Daerah Dominan Cerah Berawan Selama Tiga Hari ke Depan, Begini Prediksi BMKG
Kepala Puskesmas Pulo Aceh, Misriadi, AMdKep kepada Serambinews.com, Kamis (11/3/2021), mengatakan, Darmayanti melahirkan normal di Pustu Serapong Pulo Aceh, sekitar pukul 11.00 WIB.
Tiga jam kemudian atau sekitar pukul 1.00 WIB, ibu tiga anak tersebut diputuskan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh untuk penanangan medis lebih lanjut.
"Pasien ibu melahirkan ini harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh untuk dilakukan kuret," jelas Kepala Puskesmas Pulo Aceh, Misriadi, AMdKep.

Penyebabnya, ungkap Misriadi, di Puskesmas Pulo Aceh mereka keterbatasan fasilitas yang memadai. "Dan pasien ini harus dilakukan kuret karena plasenta tidak lahir," bebernya.
Misriadi menyebutkan, di Puskesmas Pulo Aceh mereka memiliki 4 dokter umum, dokter gigi dua orang, dan tenaga bakti bidan serta perawat 4 orang.
Baca juga: Pendaftaran Gelombang 14 Kartu Prakerja Dibuka Hari, Logini di www.prakerja.go.id
Baca juga: Dinkes Data Peserta Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Sasar Pejabat dan Petugas Pelayanan Publik
Baca juga: Kalah di Pengadilan, Pemkab Harus Bayar Ganti Rugi Lahan Bandara Syekh Hamzah Fansuri Rp 3 Miliar
Selain itu, rinci dia, juga terdapat dua bidan desa (bides) berstatus PNS dan kontrak di Pulo Nasi, serta di Pulo Breuh sebanyak lima orang bides.
Ia melanjutkan, ada tiga kemukiman di Pulo Aceh, masing-masing adalah kemukiman Pulo Breuh Selatan dengan 8 desa, Pulo Breuh Utara 4 desa, dan Kemukiman Pulo Nasi dengan 5 desa.
"Jadi, kita memang kekurangan bidan desa dan butuh penambahan bidan desa," pungkas Kepala Puskesmas Pulo Aceh, Misriadi, AMdKep.