Internasional

AS, Inggris, Jerman dan Prancis Dukung Inisiatif Perdamaian Yaman, Saudi Sambut Baik

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Inggris, Jerman dan Prancis sepakat membahas inisiatif perdamaian Arab Saudi untuk Yaman

Editor: M Nur Pakar
AFP
Tentara nasional Yaman hancurkan kendaraan tempur milisi Houthi di perbatasan Sanaa, Yaman. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Inggris, Jerman dan Prancis mendukung inisiatif perdamaian Arab Saudi untuk Yaman

"Mendorong perdamaian di Yaman hingga mencegah Iran menjadi kekuatan nuklir, Inggris, AS, Prancis, Jerman berdiri bersama sebagai kekuatan untuk kebaikan," kata Menteri Luar Begeri Inggris Dominic Raab.

Perwakilan permanen Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Al-Mouallimi, pada Selasa (23/3/2021) menyambut baik reaksi internasional yang "sangat positif" terhadap rencana Kerajaan mengakhiri perang di Yaman.

Tetapi, dia mengatakan "bola ada di pengadilan Houthi."

"Kami mendapat pernyataan dukungan dari berbagai negara dan dari misi mereka di sini di New York," kata Al-Mouallimi dalam wawancara dengan Arab News.

“Kami telah mendapat pernyataan dukungan dari Sekretaris Jenderal (PBB) (Antonio Guterres) secara pribadi, dan kami telah menerima lebih banyak indikasi dukungan dari semua pihak terkait," tambahnya.

"Jadi itu sangat positif dan kami berharap dapat menerjemahkan momentum itu menjadi tindakan di lapangan," harapnya.

Baca juga: PM Yaman Ungkapkan Inisiatif Perdamaian Arab Saudi Akan Menunjukkan Pihak Penerima dan Penolak

Itu akan menjadi langkah-langkah yang akan diambil oleh Houthi sebagai tanggapan atas seruan internasional untuk perdamaian.

Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal Bin Farhan mengumumkan inisiatif perdamaian Saudi pada hari Senin.

Dia menyerukan gencatan senjata nasional yang diawasi PBB, pembukaan kembali bandara Sanaa untuk lalu lintas udara sipil.

Kemudian, dimulainya kembali negosiasi untuk mencapai resolusi politik untuk konflik yang telah berlangsung lama.

Al-Mouallimi mengatakan negaranya mengharapkan komunitas internasional untuk mengirim pesan yang jelas kepada milisi Houthi bahwa mereka harus menghindari penundaan dan mencari alasan.

Dia menambahkan, satu-satunya pihak yang akan terluka akibat penundaan dalam proses perdamaian adalah rakyat Yaman.

Dikatakan, jika milisi Houthi peduli pada rakyat Yaman, maka harus maju dan bernegosiasi dengan itikad baik bersama mitra Yaman mereka di pemerintahan nasional.

Juga harus mencoba mencapai solusi yang adil yang mencakup semua komponen rakyat Yaman.

“Bola ada di lapangan Houthi dan menerima inisiatif Saudi, serta berterus terang dengan tidak mengutamakan kepentingan pihak luar, melainkan untuk kepentingan rakyat Yaman," ujarnya.

Baca juga: PBB dan AS Dukung Arab Saudi Mengakhiri Perang di Yaman

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved