Berita Nagan Raya
Pemkab Nagan Raya Akan Panggil Perusahaan Sawit, Soal Pencemaran Limbah di Krueng Alue Gajah
Hasil laboratorium menunjukan indikasi pencemaran limbah di Krueng Alue Gajah, sehingga menyebabkan ribuan ikan mati mendadak.
Penulis: Rizwan | Editor: Taufik Hidayat
Risno menyatakan setelah dilakukan koordinasi tentu akan diambil sikap guna memastikan langkah proses hukum lebih lanjut. “Nanti akan kita tentukan,” katanya.
Baca juga: Anggota DPR Sekarang Kayak PNS, Tak Wakili Rakyat, Effendi Simbolon: Enggak Usah Aja Ada Anggota DPR
Baca juga: Syaban 1442 H, Berikut Doa Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa
Baca juga: 32 Tim Futsal se-Aceh Besar Berlaga Memperebutkan Piala Bergulir Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali
Sumber Air Masyarakat
Keuchik Lamie, Afrizal ditanyai Serambi, Sabtu mengatakan, Krueng Alue Gajah yang berlokasi di Dusun Bate Puteh atau Gagak itu alirannya mengalir ke Krueng Tripa/Lamie.
Krueng Alue Gajah merupakan air menjadi sumber penduduk terutama musim kemarau untuk mencuci dan mandi.
“Selain itu, ikan yang ada di Krueng Alue Gajah juga sebagai pendapatan penduduk setempat,” kata Afrizal.
Dikatakan, Krueng Alue Gajah selama ini digunakan penduduk dari Dusun Gagak/Bate Puteh yang berjumlah 130 KK (kepala keluarga).
Jadi terhadap pencemaran limbah yang menjebabkan ikan mati sebulan lalu sempat terkejut penduduk serta menjadi ketakutan dalam menggunakan air tersebut.
Terhadap hasil labor telah keluar bahwa terjadi pencemaran limbah, kata Afrizal, perlu diusut tuntas pihak Pemkab sehingga ke depan tidak lagi terjadi pencemaran limbah di aliran sungai daerah mereka. Saat ini terdapat satu perusahaan sawit yang dari hulu melintasi aliran sungai tersebut.
“Kami berharap jangan ada lagi pencemaran limbah,” harap Keuchik Lamie, Afrizal.
Baca juga: Besok, Partai Aceh Gelar Raker di Takengon, Mualem Diagendakan Datang ke Lokasi Acara dengan Berkuda
Baca juga: Bebas Murni, 11 Wanita Tersandung Kasus Perusakan Barang PLTA Peusangan Sujud Syukur di Depan Rutan
Baca juga: Lihat Leher Istri Merah dan Akui Selingkuh, Suami Tebas Lansia 70 Tahun, Tubuh Korban Hanyut di Kali
Seperti diberitakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya telah menerima hasil laboratorium sampel air yang diuji guna memastikan penyebab ribuan ikan mati mendadak di aliran Krueng Alue Gajah, Dusun Gagak, Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur.
DLH menyatakan hasil labor menyebutkan baku mutu air di lokasi ikan mati mengalami kenaikan dan diduga tercemar kandungan limbah sawit.
Penjelasan itu dikatakan Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya, Haji Teuku Hidayat SE MSi kepada Serambi, Jumat (26/3/2021).
"Hasil labor baru kami terima dari Laboratorium Baristan Banda Aceh setelah 1 bulan lalu sampel kami kirim," kata Hidayat.
Didampingi Kabid Amdal, Kadis DLH mengakui bahwa sampel yang dikirim menujukan dari 12 parameter atau komponen yang diuji sejumlah komponen mengalami kenaikan.
Sebanyak 12 komponen yang diuji labor merupakan komponen-komponen dalam fisika/kimia terkait kandungan limbah sawit.