Berita Nagan Raya

Pemkab Nagan Raya Akan Panggil Perusahaan Sawit, Soal Pencemaran Limbah di Krueng Alue Gajah

Hasil laboratorium menunjukan indikasi pencemaran limbah di Krueng Alue Gajah, sehingga menyebabkan ribuan ikan mati mendadak.

Penulis: Rizwan | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya, T Hidayat 

Menurutnya, sejumlah komponen yang baku mutu dari hasil labor tersebut mengalami naik adalah COD (Chemical Oxygen demand) dari standar 60 mg naik menjadi 135,67 mg, BOD (Biochemical oxygen demand) dari 6 mg menjadi 10,23 mg, TSS (tersuspensi) dari 100 mg menjadi 204,5 mg, dan klorin bebas dari 0,03 mg menjadi 0,08 mg.

Naiknya sejumlah komponen menyebabkan oksigen di air sungai itu berkurang sehingga berpotensi terjadi ikan mati mendadak.

Namun terkait untuk memastikan penyebab ikan mati mendadak di sungai itu perlu penyelidikan lebih lanjut termasuk pemeriksaan sampel ikan.

Baca juga: HEBOH, Tanah 2 Kuburan Tua di Sumbar Tiba-tiba Meninggi hingga 1,5 Meter

Baca juga: Mery Sheep Farm Aceh dan Umuslim Kerja Sama Pembibitan Kambing, Jadi Tempat Praktik & Menghasilkan

Baca juga: Terima Rp 150 Juta, Cita Citata Diperiksa KPK atas Kasus Bansos, Mengaku tak Kenal Juliari Batubara

Sebelumnya, tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya telah turun ke Krueng Alue Gajah, Dusun Gagak, Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur kabupaten setempat, Senin (15/2/2021) siang.

Tim mengambil sampel ikan mati mendadak yang sempat menghebohkan warga setempat.

 Sampel ikan dan air selanjutnya dikirimkan ke laboratorium di Banda Aceh untuk diperiksa. Warga setempat menduga kematian ribuan ikan sungai itu akibat pencemaran limbah perusahaan yang tidak jauh dari lokasi tersebut. 

Tim DLH yang turun yakni Kabid Pengawasan dan Penataaan Lingkungan, Samsul Kamal dan sejumlah staf. 

Adapun ikan yang mati berjenis nila, lele, gabus, surukan, dan jenis lainnya. Sebelumnya, warga Dusun Gagak, Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya dihebohkan dengan penemuan ikan mati di aliran sungai yang menurut warga jumlahnya mencapai ribuan ekor.

Sungai tersebut memiliki lebar sekitar 5 meter dan alirannya hingga ke Krueng Lamie. Bahkan ada warga yang mengambil ikan tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved