Internasional
Bangunan 10 Lantai Runtuh di Kairo, 18 Orang Tewas, Korban Tewas Kereta Api Direvisi, Jadi 19 Orang
Satu bangunan 10 lantai di Kairo timur, Mesir runtuh pada Sabtu (27/3/2021), sedikitnya 18 orang tewas.
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Satu bangunan 10 lantai di Kairo timur, Mesir runtuh pada Sabtu (27/3/2021), sedikitnya 18 orang tewas.
Insiden itu juga melukai 20 lainnya, tetapi masih banyak korban terperangkap di bawah puing-puing bangunan
Sebelumnya, Mesir dilanda kesedihan setelah tabrakan kereta pada Jumat (26/3/2021) yang menewaskan sedikitnya 19 orang, seperti dilansir ArabNews, Minggu (28/3/2021).
Pekerja pertahanan sipil bergegas ke tempat runtuhnya gedung di Distrik Gesr Suez dekat Heliopolis.
Saat mereka menggeledah puing-puing, ada kekhawatiran jumlah korban tewas bisa meningkat.
Gubernur Kairo, Khaled Abdel Aal, mengunjungi tempat kejadian dan memerintahkan pembentukan tim teknik khusus untuk memeriksa bangunan di sekitarnya dan mengevaluasi dampaknya.
Baca juga: Korban Tewas Tabrakan Kereta Api Dimakamkan di Mesir
Sementara itu, pemakaman berlangsung pada Sabtu (27/3/2021)untuk para korban tabrakan antara dua kereta di distrik Tahta di provinsi Sohag selatan.
Menteri Kesehatan Hala Zayed mengatakan jumlah kematian awal 32 telah direvisi menjadi 19 orang dan jumlah korban luka telah meningkat dari 165 menjadi 185.
Rekaman kamera pengintai dari kecelakaan itu menunjukkan kereta yang melaju kencang meluncur ke kereta lain.
Saat meluncur perlahan di rel, mengirim gerbong belakang kereta kedua meluncur ke udara dalam awan debu.
Satu kereta telah melakukan perjalanan antara kota selatan Luxor dan Alexandria di pantai Mediterania.
Lainnya antara kota selatan Aswan dan Kairo.
Kecelakaan itu terjadi antara stasiun Maragha dan Tahta.
Baca juga: Mesir Kutuk Milisi Houthi, Serang Kilang Minyak Arab Saudi di Jazan
Di lokasi bencana, para insinyur bekerja semalaman untuk memindahkan lima gerbong yang terkilir dan rusak.
Pada pagi hari, area tabrakan dibersihkan dari logam yang bengkok dan puing-puing, dan lalu lintas kereta api telah kembali normal.
Korban selamat dan saksi memberikan laporan mengerikan tentang kecelakaan itu.
"Kami berada di masjid ketika seorang anak datang dan memberi tahu kami," kata seorang pria.
"Kami mendengar tabrakan itu, jadi kami bergegas ke sana dan menemukan korban," tambahnya.
Ambulans pertama yang mencapai tempat kejadian tiba sekitar setengah jam setelah kecelakaan itu, katanya.
Ada anak-anak yang membersihkan puing-puing menggunakan tangga kayu.
Kamel Nagi (20) seorang tentara, berada di kereta tujuan Kairo setelah menikmati beberapa hari cuti.
“Kereta kami tiba-tiba berhenti dan seperempat jam kemudian, kereta kedua tiba dan menghantam kami,” kata Nagi, yang mengalami patah tulang.
"Saya melihatnya menjerit, lalu mendapati diri saya di tanah dalam kesakitan yang luar biasa," katanya dari ranjang rumah sakit.
Baca juga: Gara-gara Orang Iseng Aktifkan Rem Darurat, Dua Kereta Api Bertabrakan, 32 Warga Mesir Tewas
Jaksa penuntut telah memulai penyelidikan atas kecelakaan itu, yang menurut otoritas kereta api pada penumpang yang mengaktifkan rem darurat di satu kereta.
Awak kereta dan petugas sinyal harus menjalani tes narkoba dan ponsel mereka telah disita oleh pihak berwenang untuk memeriksa panggilan mereka.(*)