Dipilih Jadi Ketum Demokrat saat KLB, Moeldoko: Saya Tak Pernah Mengemis Pangkat dan Jabatan

Moeldoko menyebut dirinya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan.

Editor: Amirullah
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan keterampilan melalu berbagai jenis pelatihan secara daring yang dapat dipilih sesuai minat masing-masing pekerja. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI) 

SERAMBINEWS.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko buka suara ketika ditanyai oleh kalangan militer tentang manuvernya di dalam Partai Demokrat.

Moeldoko menyebut dirinya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan.

“Saya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan,” kata Moeldoko melalui akun Instagram @dr_moeldoko pada Selasa (30/3/2021).

Dia juga mengaku konsisten dan rela mempertaruhkan lehernya untuk terus menegakkan Pancasila.

“Jka ada yang berusaha merusak keindonesiaan kita, saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya,” katanya.

Moeldoko mengatakan langkahnya terkait Partai Demokrat merupakan hak politik dirinya sebagai seorang warga sipil.

Meski demikian, Moeldoko mengaku masih konsisten menjaga demokrasi yang telah melekat di dalam hati dan darahnya.

Baca juga: Arab Saudi Perkuat Peran Sektor Swasta, Kucurkan Stimulus Rp 43.000 Triliun

Baca juga: Nike Tuntut Sebuah Perusahaan Karena Jual Sepatu Setan yang Mengandung Setetes Darah Manusia

()Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

“Ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri, mengorbankan jiwa nasionalismenya, jiwa pancasilanya. Padahal tidak ada yang menggubrisnya. Moeldoko tidak seperti itu,” kata Moeldoko.

Dalam video pendek ini tidak jelas siapa yang dimaksud oleh Moeldoko pihak yang membonceng kanan kiri hingga mengorbankan jika nasionalisme dan pancasilanya.

Moeldoko dinyatakan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Namun, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons kesediaan Moeldoko yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat di KLB Deli Serdang.

AHY menilai Moeldoko adalah ketua umum abal-abal Partai Demokrat karena sejumlah syarat untuk menggelar KLB tidak dipenuhi.

Belakangan, AHY menilai Moeldoko tidak mempedulikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab.

“Apalagi nilai-nilai etika keperwiraan dan keprajuritan,” kata AHY, menambahkan.

Baca juga: Kisah Sedih Anak Manusia, Seminggu Setelah Pernikahan, Suami Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Berikut Penjelasannya

Moeldoko: Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved