Internasional

Yunani Kembali Perkuat Hubungan dengan Libya, Sepakat Hadang Turki Kuasai Laut Mediterania Timur

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengunjungi Tripoli , Libya, Selasa (6/4/2021). Pertemuannya di sana dengan kepemimpinan politik sementara

Editor: M Nur Pakar
AFP
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Ketua Dewan Kepresidenan Libya Mohammed Al-Menfi menggelar konferensi pers di Tripoli, Libya, Selasa (6/4/2021). 

Termasuk prospek untuk memulai kembali negosiasi antara Athena dan Tripoli tentang penetapan zona maritim mereka sendiri, yang terhenti pada 2010-2011 sebelum penggulingan Muammar Gaddafi.

"Yunani berusaha untuk mempresentasikan posisinya di zona maritim di Mediterania Timur dan mencegah situasi di mana MoU Turki-Libya akan direalisasikan di wilayah yang ditunjuk Libya," kata Tzogopoulos.

Ia percaya Athena juga menganggap rekonstruksi Libya sebagai peluang bagus untuk investasi oleh perusahaan Yunani, yang telah aktif di Libya sebelum pecahnya perang saudara.

Sedangkan kebijakan Yunani sejalan dengan kerangka UE, dan kunjungan relevan dari para pemimpin Eropa lainnya, kembalinya politik ke kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara telah direncanakan dengan hati-hati.

Mitsotakis menggambarkan MoU Turki-Libya tidak hanya batal demi hukum tetapi juga ilegal.

Yunani berpendapat perjanjian tersebut mengabaikan ketentuan penting dari Konvensi Hukum Laut PBB.

Khususnya yang berkaitan dengan hak pulau di semua zona maritim, yang merupakan sesuatu yang tidak diterima Ankara.

Baca juga: Mantan Laksamana Turki Ditangkap, Ingin Geser Kebijakan Luar Negeri, Beralih ke China dan Rusia

Athena prihatin bahwa hal itu mungkin diratifikasi oleh Dewan Perwakilan Libya, yang gagal dilakukan GNA karena tidak mengontrol parlemen.

Sumber diplomatik Yunani mengatakan GNU telah diingatkan masalah pembatasan maritim ini tidak hanya dapat mempengaruhi hubungan bilateral, tetapi juga hubungan antara Tripoli dan UE.

Dbeibeh menghindari membahas detail apa pun tentang masa depan MoU dengan Turki.

Sebaliknya, dia menyoroti kemungkinan komite Yunani-Libya untuk membahas batasan maritim.

Sementara itu, Athena bersedia meningkatkan kehadirannya di Libya.

Baca juga: Gara-gara Kritik Proyek Selat Istanbul, Turki Tahan 10 Pensiunan Laksamana

Kedutaan Besar Yunani di Tripoli telah direnovasi dan dibuka kembali, dengan tingkat charge d'affaires, sementara konsulat jenderal baru akan segera dibuka di Benghazi.

"Pembukaan kembali kedutaan besar Yunani di Tripoli tidak boleh dilihat sebagai langkah terisolasi," ujarnya.

"Karena melengkapi keputusan Mei 2020 menunjuk utusan khusus untuk Suriah," kata Tzogopoulos.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved