Ramadhan 2021

Tuntunan Lengkap Shalat Tarawih Sendiri atau Berjamaah, Niat hingga Doa Kamilin Setelah Tarawih

Anjuran untuk menjalankan ibadah Shalat Tarawih ini sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits berikut ini.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
AFP/STR
Jamaah melaksanakan shalat tarawih dengan menjaga jarak sosial di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 8 Mei 2020. 

SERAMBINEWS.COM – Berikut ini tuntunan lengkap shalat tarawih yang dapat dikerjakan di rumah atau di masjid/musahalla.

Tuntunan lengkap shalat tarawih ini di mulai dari bacaan niat hingga tahiyyat akhir dan doa kamilin yang dibaca setelah shalat tarawih.

Shalat tarawih merupakan shalat yang dikerjakan pada malam hari di bulan suci Ramadlan.

Selain diwajibkan untuk berpuasa, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Bulan di mana Allah membuka seluas-luasnya pintu surga dan menutup serapat-rapatnya pintu neraka.

Bulan Ramadhan juga merupakan bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an.

Baca juga: Mengapa Harus Niat Sebelum Puasa dan Berdoa Saat Berbuka? Ini Penjelasan Ulama

Anjuran untuk menjalankan ibadah shalat tarawih ini sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau." (HR. Bukhari, Muslim).

Hukum Shalat Tarawih adalah sunnat muakkad, merupakan amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.

Sahat tarwaih boleh dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah.

Shalat Tarawih ini dilakukan setelah mengerjakan Shalat Isya hingga waktu fajar (sebelum shalat subuh).

Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat tarawih ini sebanyak 8 raka'at.

Umar bin Khathab mengerjakannya sampai 20 raka'at.

Amalan Umar bin Khathab ini disepakati oleh Ijma'.

Berikut Tuntunan Lengkap Shalat Tarawih

Tiap-tiap dua raka'at diakhiri dengan salam.

Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang-kurangnya satu raka'at.

Tetapi umumnya dikerjakan tiga raka'at dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga raka'at satu salam.

Baca juga: Menangis Bisa Batalkan Puasa Lho, Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut Ini

Niat

Bila dikerjakan berjamaah:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatattarowihi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

1. Setelah mambaca niat, selanjutnya Takbiratul Ikhram 

2. Membaca Doa Iftitah

3. Membaca/mendengar surat al Fatihah yang dibaca imam

4. Membaca/mendengarkan surat atau ayat-ayat yang dibaca imam

5. Kemudian Ruku'

6. I’tidal

6. Sujud 

7. Duduk diantara Dua Sujud

9. Sujud Kedua

10. Berdiri kembali dan melaksanakan shalat seperti rakaat pertama hingga tasyahud (tahiyyat) akhir

12. Mengucapkan Salam

Baca juga: Perlu Diketahui Aktivitas yang Membatalkan Puasa dan yang Batal Pahala Puasa

(Bila dikerjakan berjamaah) - Setelah mengerjakan Shalat Isya, maka bersama-sama Bilal dan makmum membaca:

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII LAA YANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABA - DAN SUBBUUHUN QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL MALAAIKATI WARRUUH, SUBHAANALLAAHI WALHAM DU LILLAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAA - HU AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL AZHIIML

Artinya : "Mahasuci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha suci Allah yang memiliki (alam) lagi Ada, Maha suci Allah yang memiliki lagi Maha Hidup dan tiada mati (selama-lamanya) dan tiada hilang selama-lamanya.

Mahasuci Maha Quddus, Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh, Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya upaya, dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah, Tuhan yang Maha Tinggi lagi Agung".

Sesudah salam pada dua raka'at yang pertama, bilal bersama jama'ah mengucapkan:

FADL-LAN MINALLAAHI WANI'MATAN WAMAGHFIRA - TAN WARAHMAH. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDA— HU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WAYMIITU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN OADDR.

Artinya: "Kemurahan Allah dan nikmatNya dan ampunan serta rahmatNya semoga dilimpahkan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Ia Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji, dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa".

Selesai salam pada raka'at yang keempat, bilal bersama-sama para jama'ah membaca: "SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS ....", seperti yang disebutkan di atas.

Selesai salam pada raka'at ke 6, maka bilal mengucapkan: "FADL-LAM MINALLAHI WANI'MAH ...." sampai akhirnya seperti tersebut diatas.

Selesai salam pada raka'at yang kedelapan, bilal bersama-sama para jama'ah membaca: "SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS .... ", seperti yang disebutkan di atas.

Doa Kamilin (doa setelah shalat tarawih)

Baca juga: Bangun Rumah Saat Ramadhan, Tukang Bangunan tidak Puasa, Siapa yang Dosa? Ini Penjelasan Buya Yahya

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin.

Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin. Wa ‘alal bala’i shabirin.

Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.

Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in. Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan.

Dzalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbûlin. Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardûdin.

Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan,

Yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat,

Yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad),

Yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra,

Yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik,

Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.

Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Setelah itu dilanjutkan dengan Shalat Witir. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

INFO SEPUTAR RAMADHAN 2021

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: ASN Pemerintah Aceh Pulang Lebih Cepat Selama Ramadhan, Soal Mudik belum Keluarkan Aturan

Baca juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan 1442 H Digelar 12 April, Ini Lokasi Pemantauan Hilal di 34 Provinsi

Baca juga: Ini Jadwal Kerja Pegawai Pemko Lhokseumawe Selama Ramadhan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved