Berita Banda Aceh
Mahalnya Harga Daging Meugang Dibahas dalam Rapat Pangan, Tim Satgas Cari Akar Masalahnya
Terutama harga daging meugang, seperti di Abdya dan Aceh Selatan yang pada meugang menjelang Ramadhan 1442 Hijriah beberapa waktu lalu mencapai
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Pengadaan beras lokal terus dilakukan Bulog
Masih dalam Rakor ini, Kabulog Aceh, Irsan Nasution mengatakan hingga kini pihaknya masih tetap melakukan pengadaan beras lokal.
Terkait harga gabah jatuh, ia mengakui, karena pengaruh harga gabah di Medan, Sumut juga saat ini sedang turun, tapi tidak begitu jauh dengan harga penetapan pemerintah.
Realisasi jumlah beras pengadaan lokal di Aceh, kata Irsan Nasution, sudah mencapaia 6.850 ton, dari rencana targetnya 12.600 ton.
Sedangkan stok beras Bulog di Aceh saat ini cukup mencapai 11.350 ton.
Ia menyatakan, setuju, Pengusaha Kilang padi di Aceh, diberikan tambahan modal kerja, melalui sumber pembiayaan murah dari Bank-Bank Syariah di Aceh.
Dengan demikian penerima pinjaman dana bank bisa membeli gabah petani yang banyak.
“Untuk masalah ini kami akan mengusulkan kepada bank-bank syariah yang beroperasi di Aceh, yakni BAS dan BSI agar mengarahkan penyaluran pembiayaannya ke sektor pembelian hasil panen petani padi di Aceh," kata Irsan Nasution.
Pernah ditawari daging impor
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi, juga mengataka akan mencari akar masalah mahalnya harga daging meugang di Aceh.
Sedangkan Kepala Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar, mengatakan pihaknya pernah ditawari daging impor dari Kementerian Perdagangan untuk mengatasi mahalnya harga daging meugang di Aceh Selatan dan Abdya.
"Tapi karena minat masyarakat di dua daerah itu terhadap daging impor sangat rendah, pengirimannya dibatalkan.
Kendati harga daging sapi dan kerbau lokal mahal, masyarakat Abdya dan Aceh Selatan tetap membeli, meski dengan jumlah yang terbatas,” ujar Cut Yusminar. (*)