Serambi Spiritual
Ramadhan Bulan Pendidikan Keluarga, Simak Ulasan Prof Dr Tgk Muhammad AR Med di Serambi Spiritual
Jika di suatu keluarga itu mendidik anak-anak yang baik, maka dia akan mengeluarkan orang-orang baik juga nantinya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Zaenal
"Anak akan mendidik sesuai apa yang dia ketahui, sebab itulah pentingnya ilmu dan pendidikan di dalam keluarga," katanya.
Baca juga: Ramadhan Merupakan Bulan Taubat
Baca juga: Ramadhan adalah Madrasah Ketaatan
Pentingnya Bekal Ilmu Agama Bagi Suami Istri
Sebelum menikah, bekal ilmu agama sangat penting bagi kedua orang tua untuk mendidik anak-anaknya kelak.
Setiap sepasang suami istri yang tidak memiliki pendidikan, khususnya pendidikan agama, maka tidak mungkin mereka akan melahirkan putra-putri yang tumbuh dan patuh kepada Allah dan Rasul.
Disebutkan, jika keluarga itu memiliki peran sebagai Madrasatul'ula atau madrasah utama bagi anak-anak terutama mengajarkan ilmu agama.
Begitu pula saat memasuki bulan Ramadhan, di bulan ini merupakan momen yang terbaik mengajarkan puasa kepada anak.
"Rumah tangga adalah institusi peratama bagi anak-anak. Kebaikan itu dari rumah, jika di rumah runyam maka anak-anak akan keluar, maka bulan puasa merupakan momen yang terbaik mengajarkan puasa," kata Tgk Muhammad AR.
Pentingnya Orang Tua Mengajarkan Syarat-syarat Berpuasa
Sebagai orang tua yang memiliki tanggung jawab penuh dengan pendidikan agama anak, maka ayah dan ibu sangat penting mengajarkan tentang puasa dan hal-hal yang dapat membatalkannya.
Termasuk, orang tua mengajarkan tentang syarat-syarat sah berpuasa seperti islam, baligh, berakal, dan mampu menjalankannya.
Puasa tak hanya sekedar menahan haus dan lapar, tapi lebih dari itu, bulan puasa menjadi momen lebih untuk mengajarkan anak betapa pentingnya menahan amarah, syahwat serta pemikiran buruk.
Terutama mengajarkan tentang tujuh hal yang harus dijaga saat berpuasa ialah hati, telinga, hidung, mulut, syahwat, kaki hingga tangan.
"Saat puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi ketujuh anggota badan kita harus berpuasa. Jika kita tak bisa puasa hati, telinga, hidung, mulut, syahwat, kaki dan tangan. Termasuk pemikiran dan hati jika kita tak bisa menahannya juga tidak bisa disebut dengan puasa," kata Tgk Muhammad AR.
"Kalau puasa untuk menahan makan dan minum, semua orang bisa lakukan. Tapi ketahuilah bahwa kita tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga saja," lanjut Tgk Muhammad AR.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2021, Itikaf dan Sholat Tahajud Dianjurkan
Baca juga: Spesial 10 Malam Terakhir Ramadhan, Berikut Daftar Masjid / Meunasah yang Melaksanakan Qiyamullail
Ibadah Puasa Merupakan Ibadah yang Hanya Diketahui Allah SWT Saja