Feature
Kisah Penantian Fatimah, Nenek 90 Tahun yang Selalu Menunggu Anaknya tak Kunjung Pulang saat Lebaran
Di umur yang tak lagi muda, dengan pendengaran yang sudah tidak normal, Fatimah mengurus dirinya sendiri.
"Emak rindu Him, cuma Tuhan saja yang tahu rindu emak," ujarnya, membuat siapa pun yang mendengar tak sampai hati.
Rasa rindu Fatimah tak pernah terpuaskan.
Jangankan pulang ke rumah, Ibrahim bahkan tak pernah basa-basi berkabar via telepon.
"Mau menelepon tak ada telepon, cuma berharap Him mau nelepon sepupunya," ucap Fatimah, sembari mengusap pipinya yang basah.
Air mata Fatimah mengalir kian deras, ketika kenangan-kenangan manis saat Ibrahim masih mau bercanda dan makan bersamanya.
Fatimah selalu berusaha mengerti, ia menduga putranya sedang banyak kesibukan.
Naman apa daya, rindu yang membuncah tak sanggup membendung tangisannya.
"Tapi baliklah Him, emak sangat ingin ketemu," katanya.
Beruntung, Fatimah memiliki Mohd Khawi, sepupu Ibrahim yang mau merawatnya.
"Setiap hari saya datang ke rumah untuk jenguk keadaannya. Kalau sakit atau demam, saya antar ke klinik," ungkap Khawi.
Khawi menerangkan, kendati usia Fatimah sudah 90 tahun, tetapi dia tidak memiliki penyakit selain pusing karena tekanan darah rendah.
Fatimah pun dikatakan Khawi masih sangat kuat.
Kendati demikian, di tahun 2021, tidak diketahui bagaimana kabar terkini Fatimah. (*)
Berita ini sudah tayang di Sosok.ID dengan judul Kisah Nenek 90 Tahun Tunggu Putranya Pulang, Bertahun-tahun Hidup Sendiri di Gubuk Reyot dan Menangis Tiap Lebaran: Emak Rindu Him..