Jeruk Patek
Jeruk Patek Rajai Pasar Buah di Banda Aceh, Jeruk Berastagi Masih Rp 40.000 Per Kilogram
Kelangkaan jeruk asal Berastagi atau jeruk medan ini di Banda Aceh dan Aceh Besar dimanfaatkan para petani jeruk di Patek, Aceh Jaya, untuk memanen je
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Ansari Hasyim
Pantauan Serambinews.com dalam tiga hari terakhir di Peunayong, Lamnyong, dan Jalan Teuku Panglima Nyak Makam Lampineung, jeruk medan benar-benar langka. Di sejumlah kios yang terlihat dijual adalah jeruk patek dengan harga Rp 30.000-Rp 35.000/kg. Dalam keadaan normal, jeruk patek ini paling mahal dijual dengan harga Rp 25.000/kg.
Di beberapa kios dan gerobak buah sesekali terlihat juga jeruk medan dalam ukuran kecil-kecil. Meskipun kecil harganya dibanderol penjual dengan harga Rp 30.000 per/kg yang dalam keadaan musim jeruk medan, harga jeruk seukuran itu hanya Rp 10.000 hingga Rp 18.000/kg.
Wirda berharap, awal Juni nanti jeruk medan dalam berbagai ukuran sudah musim lagi dan otomatis harga jualnya di Aceh bisa lebih murah.
"Kalau sudah normal nanti baru bisa kami jual lagi 20.000 atau 25.000 rupiah per kilo. Tidak seperti sekarang ini. Karena langka dan tidak musim, kami harus jual 40.000 bahkan 45.000 rupiah per kilo," kata Wirda.
Menurut Sri Kurniati, penjual buah di Jalan Teuku Panglima Nyak Makam, Lampineung, jeruk medan pilihan ukuran jumbo, isi enam buah per kilo, pernah ia jual pada medio April lalu dengan harga 45.000 rupiah per kilo. "Itu pun sudah habis,” kata Sri.
Ia juga berharap, musim panen jeruk medan segera tiba sehingga harga jual jeruk jenis ini di Banda Aceh dan sekitarnya kembali normal.
"Risih juga jual jeruk dengan harga tinggi. Dikira orang kami mengambil untung besar. Padahal, harga belinya yang memang tinggi," demikian Sri Kurniati. (*)