Pemulangan Jenazah Warga Aceh
Warga Aceh Besar Meninggal di Jakarta, Jenazah Dipulangkan ke Aceh oleh Pemerintah Aceh
Almarhumah tinggal di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 19.00 WIB.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga asal Aceh Besar, Martini binti Tgk Ishak (57) meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Cawang, Jakarta Timur, Minggu (23/5/2021 akibat stroke.
Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) akan memfasilitasi pemulangan jenazahnya ke Aceh Senin (24/5/2021).
Almarhumah tinggal di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 19.00 WIB. Jenazah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Montasik, Aceh Besar.
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si, mengatakan jenazah dipulangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 07.45 WIB menggunakan pesawat Batik Air.
"Di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, ada ambulan menjemput dan mengantarnya hingga ke kampung halamannya," kata Almuniza.
Ia mengatakan, pemulangan jenazah warga Aceh kurang mampu di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya selalu difasilitasi oleh Pemerintah Aceh. Karena itu juga merupakan amanah dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Baca juga: Kemenag Masih Tunggu Kepastian Kuota Indonesia
Baca juga: Populer di Kalangan Artis untuk Membuktikan Garis Keturunan, Berapa Biaya untuk Sekali Tes DNA?
Baca juga: BKN Ungkap 97 Ribu Data PNS Misterius, Gaji Pensiun Dibayar Tapi Tidak Ada Orangnya
Baca juga: Pernah Jadi Backing Vocal Agnez Mo dan Dijanjikan Sepatu, Tantri Kotak Mengaku Tidak Dikirim
Dalam hal ini, kata Almuniza, Pemerintah Aceh turut menyampaikan duka cita, dan mendoakan almarhumah serta keluarga yang ditinggalkan.
Sementara, Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) cabang Pasar Minggu, Saiful mengatakan, sebelum meninggal, Martini sudah menderita sakit stroke sekitar lima tahun lalu.
"Dan selama ini tidak bisa beraktivitas normal lagi. Karena kondisinya makin memburuk di pertengahan bulan Ramadhan ini, sehingga harus di bawa ke rumah sakit untuk perawatan," katanya.
Saiful menambahkan, almarhumah yang sudah lama menetap di Jakarta bersama suami dan empat orang anaknya (satu laki-laki dan tiga perempuan), membuka usaha rumahan, menerima pesanan kue-kue khas Aceh.
"Sedangkan suaminya dulu berjualan buah-buahan di Pasar Minggu. Tapi, belakangan ini sudah kurang sehat dan tidak berjualan lagi," kata Saiful.
Baca juga: New York Times Muat Iklan Satu Halaman Penuh, Kutuk Model dan Selebriti Pro-Palestina
Baca juga: Pernahkah Saldo Anda di ATM Hilang Secara Misterius, Ini Tips Terhindar dari Kejahatan Skimming!
Baca juga: 22 Komunitas Bentuk Forum Masyarakat Aceh Peduli Palestina
Saiful yang mewakili keluarga almarhumah, dan juga Paguyubuan Taman Iskandar Muda Pasar Minggu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, terutama Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, karena sudah membantu memfasilitasi pemulangan almarhumah ke Aceh.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada Gubernur Aceh yang telah menjalankan program ini, juga kepada BPPA di Jakarta. Program ini sangat membantu masyarakat Aceh kurang mampu di Jakarta. Apresiasi kami kepada Pemerintah Aceh," ujarnya.(*)