Internasional
Arab Saudi Hadapi Ancaman Berat Serangan Siber, 93 Persen Organisasi Diserang Hacker
Kerajaan Arab Saudi mendapat Serangan Siber atau dunia maya sepanjang tahun 2020. Dilaporkan, sekitar 93 persen dari 252 organisasi yang disurvei di
Penyerang memanfaatkan gangguan yang dihadapi oleh pekerja jarak jauh.
Sebagian besar serangan ransomware, email terus digunakan sebagai vektor serangan paling umum untuk mendapatkan akses awal, kata laporan itu.
Pesan tersebut didengar karena 80 persen responden setuju bahwa mereka perlu melihat keamanan secara berbeda dari sebelumnya karena permukaan serangan yang diperluas yang dipicu oleh pandemi Covid-19.
Aplikasi juga menduduki puncak daftar sebagai titik paling rentan dalam perjalanan data, tetapi itu bukan satu-satunya bidang yang menjadi perhatian.
Laporan tersebut juga menemukan aplikasi pihak ketiga adalah penyebab umum serangan,
Dari para profesional yang disurvei, 78 persen mengatakan kemampuan mereka untuk berinovasi sebagai bisnis bergantung pada mereka.
Baca juga: 2 Hacker Indonesia Palsukan Situs Bansos Covid-19 Amerika Serikat, Berhasil Curi Rp 875 Milyar
Sehingga tidak mengherankan jika tim keamanan berfokus untuk mempertajam pendekatan mereka dalam mengonsumsi dan mengembangkannya.
Sekitar 46 persen responden mengatakan mereka berencana untuk membangun lebih banyak keamanan ke dalam infrastruktur dan aplikasi dan mengurangi jumlah solusi titik.
Sedangkan 38 persen mengatakan mereka telah mengadaptasi keamanan untuk mengurangi risiko menggunakan aset yang ada.(*)