Kisruh Donasi Rp 2 Triliun, Warganet Juga Ungkit Uang Rp11 Ribu Triliun di 'Kantong Jokowi'

Warganet juga membicarakan pidato Presiden Joko Widodo yang pernah menyebut akan mencoba menarik uang puluhan triliun rupiah yang ada di luar negeri

Editor: Amirullah
SETNEG/Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo memaparkan lanjutan kebijakan PPKM, Minggu (25/7/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Keluarga Akidi Tio kembali ramai dibicarakan, jika kemarin mereka disanjung karena sumbang Rp 2 triliun.

Kini Akidi Tio kembali jadi pembicaraan publik karena dana Rp 2 triliun tersebut diduga bohong.

Belum jelasnya mengenai uang donasi Rp2 Triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio masih menjadi topik pembicaraan hangat warganet.

Penjelasan pihak kepolisian yang berubah-ubah mengenai status tersangka Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio juga menjadi pertanyaan baru tentang apakah benar uang yang dijanjikan benar ada atau tidak.

Pihak Polda Sumsel mengatakan saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap Heriyanti untuk memastikan kebenaran tentang kepemilikan uang yang disebut akan didonasikan untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: Buntut Donasi Rp2 Triliun dari Akidi Tio, Harta Kekayaan Kapolda Sumsel Eko Indra Heri Ikut Disorot

Baca juga: Anak Akidi Tio Kembali Diperiksa di Polda Sumsel, Bantuan Rp 2 Triliun Belum Cair

Di saat bersamaan, warganet juga membicarakan pidato Presiden Joko Widodo yang pernah menyebut akan mencoba menarik uang puluhan triliun rupiah yang ada di luar negeri.

Di twitter, #11.000 T menjadi trending topik dan dicuitkan ribuan orang.

Publik mempertanyakan komitmen Jokowi menarik uang tersebut, di saat kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang goyah akibat pandemi Corona yang belum juga usai.

"Mungkin pak Tio mau mengingatkan kita, bahwa ada juga yang pernah bilang punya Uang 11.000 T Tapi boong!' cuit akun @Rasy_Abdullah

"Nah yang Nipu 2 T sudah diperiksa dengan tuduhan Penghina terhadap negara, lalu kapan pak pol yang Nipu 11.000 T dikantongnya itu ditangkap ? Bukankan dia itu nipu seleruh rakyat di negri ini?" cuit @Nicho_Silalahi

Presiden Jokowi memang pernah mengatakan bahwa ada uang Rp11 ribu triliun milik pengusaha Indonesia yang disimpan di luar negeri.

Baca juga: Kabar Donasi Rp 2 Triliun Hoaks, Menantu Akidi Tio: Duitnya Ada di Bank Singapura, Belum BIsa Cair 

Saat memberikan sosialisasi dihadapan pengusaha terkait tax amnesty, Presiden Joko Widodo menyampaikan ada dana Rp11.000 triliun uang yang ada di luar negeri.

"Uang banyak sekali di luar. Data di saya ada, di Kemenkeu ada. Di situ dihitung ada 11 ribu triliun yang disimpan di luar. Di kantong saya beda lagi, lebih banyak," ujar Presiden dalam sosialisasi yang dilaksanakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Presiden mengatakan, upaya Pemerintah dengan menggulirkan tax amnesty atau pengampunan pajak tersebut yakni untuk menarik uang-uang yang ada di luar negeri itu.

Apabila uang tersebut kembali ke Indonesia, Presiden mengatakan bahwa Pemerintah akan memanfaatkannya untuk pembangunan infrastruktur yang berimplikasi pada peningkatan lapangan pekerjaan.

"Karena kalau arus uang masuk, baik investasi atau portfolio, baik ke investasi langsung, ini akan membuka lapangan pekerjaan seluasnya. Rakyat harus tahu itu," kata Presiden.

Kalau dana repatriasi masuk, kata Presiden, Indonesia akan mempunyai peluang yang besar untuk membangun program-program yang telah dicanangkan.

"APBN nanti kalau investasi sudah dikerjakan swasta, APBN enggak usah masuk lagi. Ngapain APBN dibikin untuk bikin jalan tol, pelabuhan. Enggak perlu," ucap Presiden.

"APBN akan dipakai untuk dana desa, akan kita pakai untuk perbaikan pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan. Arahnya kesana. Dan sangat bermanfaat bagi ekonomi nasional kita," ucap Presiden.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Duit Donasi Akidi Tio Masih Buram, Warganet Ungkit Uang Rp11 Ribu Triliun di 'Kantong Jokowi'

BACA BERITA LAINNYA

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved