Berita Banda Aceh
Jalan Tol Sigli - Banda Aceh akan Beroperasi Oktober 2022, Ini Perkembangan Tol Aceh Hingga Binjai
Sedangkan tiga seksi lagi, yakni seksi 1 Padang Tiji - Seulimuen (25 kilometer), seksi 2 Seulimuem - Jantho (6 kilometer) dan seksi 5 Blang Bintang
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Kemudian kendala izin masuk investor asing selama pendemi Covid-19 masih dibatasi.
Selanjutnya untuk daerah kawasan (PPS Kutaradja lampulo), limit sewa lahannya masih singkat.
Selain itu, kendala perubahan sistem pemrosesan perizinan ditingkat pusat antara lain Izin Prinsip, OSS 1.0, OSS 1.1, OSS BRA, mempengaruhgi percepatan realisasi investasi ke daerah.
“Kemudian pengawasan yang belum terpadu, dikhawatirkan menggangu iklim investasi, ”ujar Martunis.
Martunis mengatakan, Aceh masih memiliki potensi investasi yang besar, baik untuk PMDN maupun PMA.

Baca juga: Pembayaran Ganti Rugi Lahan Jalan Tol Binjai-Langsa Bersamaan Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah
Jalan tol di Aceh
Untuk PMDN, salah satunya proyek investasinya adalah jalan tol, masih ada dua ruas jalan tol lagi yang belum jalan yaitu ruas Langsa - Lhokseumawe dan Lhokseumawe - Pidie.
Sementara untuk ruas Langsa – Binjai, Sumut, tahapan pelaksanaan proyeknya sudah sampai pada proses pembebasan tanah.
"Sedangkan untuk ruas jalan Tol Sigli – Banda Aceh, dua seksi sudah beroperasi. Tiga seksi lagi akan beroperasi Oktober 2022," kata Martunis.
Untuk investasi penanaman modal asing atau PMA, kata Martunis, potensi penambahan nilai investasinya masih ada.
Salah satu paket proyeknya adalah Proyek PLTU III dan IV, di Nagan Raya, saat ini sudah mulai kegiatan konstruksi.
Martunis juga, menjelaskan beberapa rencana kegiatan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe, dan PPS Kutaradja Lampulo.
Sedangkan di Kawasan Industri Ladong, sampai kini belum ada realisasi investasinya.
Di Kawasan KEK Arun Lhokseumawe, peminat yang akan berinvestasi sangat banyak, namun para investornya sedang mengurus perizinan dan pendanaan investasinya.
Salah satunya, adalah PT PIM, mulai membangun pabrik pupuk NPK. Sedangkan PT PLN (persero), sudah membangun PLTGM di Kawasan KEK Arun Lhokseumawe, tahap I sebesar 100 MW dan tahap II 200 MW.