Luar Negeri

Gempa Kuat M 7,2 Guncang Haiti, 304 Orang Meninggal dan Ribuan Terluka

Gempa mengguncang wilayah barat daya Haiti dilaporkan menewaskan 304 orang dan melukai setidaknya 1.800 orang lainnya.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap Layar ABC Chicago
Gempa berkekuatan M 7,2 mengguncang Haiti pada Sabtu (14/8/2021). 

“Jalan itu benar-benar terhalang oleh tanah longsor dan retakan besar di jalan. Jadi sepertinya kita benar-benar dapat memperkirakan ada kerusakan yang signifikan di daerah itu, ”katanya.

Duta Besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond, adalah salah satu dari banyak orang yang membandingkan bencana alam terbaru Haiti dengan bencana gempa bumi berkekuatan 7,0 yang melanda 11 tahun lalu.

“Perasaan 12 Januari 2010 kembali menghantui kita. Bencana alam terus menyerang #Haiti," cuitnya.

Haiti, yang berbagi pulau Hispaniola dengan Republik Dominika, masih belum pulih dari bencana pada 7 Juli tahun ini, ketika perampok bersenjata menyerbu kediaman Presiden Jovenel Moise dan membunuhnya untuk alasan yang masih belum jelas.

Polisi Haiti menyalahkan kejahatan yang berani itu pada tim tentara bayaran yang sebagian besar berasal dari Kolombia, 18 di antaranya ditangkap dan tiga tewas setelah kejahatan itu.

Seorang pendeta Haiti yang berbasis di AS yang konon memendam mimpi menjadi pemimpin negaranya juga telah ditahan.

Tetapi hanya sedikit yang percaya dalang yang sebenarnya telah ditangkap.

Dalam sebuah wawancara akhir bulan lalu, seorang menteri senior mengatakan dia yakin "ikan besar" di balik kejahatan itu masih buron.

Mantan ibu negara Haiti sebelumnya, Martine Moise, yang selamat dari serangan itu, telah mengisyaratkan anggota kuat oligarki negara itu yang bertanggung jawab.

Beberapa pengamat khawatir pembunuhan yang masih belum terpecahkan memiliki potensi mendorong negara yang sudah sangat miskin itu ke babak baru volatilitas politik dan sosial.

Pandangan suram gempa Sabtu (14/8/2021) pun tidak akan memperbaiki apa pun.

Henry mendesak 11 juta warga Haiti untuk menunjukkan tanggung jawab dan solidaritas dalam menghadapi apa yang disebutnya "situasi dramatis" di negara itu.

"L'Union fait la force," cuit Henry, mengutip moto negara itu: “kekuatan dengan persatuan.” (Kompas.com/ Tribunnews.com)

Baca juga: Ridwan Nurdin Ketua Al Washliyah Aceh, Gantikan Prof Farid Wajdi Ibrahim yang Meninggal Kemarin

Baca juga: Hasil Liga Inggris: Arsenal Tumbang, Chelsea dan Liverpool Menang, Manchester United Pesta Gol

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved