BM Diah, Putra Aceh Penyelamat Naskah Asli Teks Proklamasi dari Keranjang Sampah

Usai diketik, karena dianggap tak diperlukan lagi, naskah tulisan tangan Soekarno itu sempat dibuang di keranjang sampah.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
BM Diah dan naskah asli Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dipungutnya dari keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda. 

Perubahan tersebut antara lain:

Tempoh yang diubah menjadi tempo.

Wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia.

Tambahan nama Soekarno-Hatta.

Djakarta, 17-8-05 menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.

Baca juga: Viral Pria Kibarkan Bendera Merah Putih di Tengah Jalan Hanya Kenakan Popok

Baca juga: Halangi Ambulans yang Bawa Bayi Kritis hingga Meninggal, Oknum Prajurit TNI Terancam Hukuman Dobel

Usai diketik, karena dianggap tak diperlukan lagi, naskah tulisan tangan Soekarno itu sempat dibuang di keranjang sampah.

Untungnya, naskah tersebut diambil dan disimpan oleh B.M. Diah sebagai dokumen pribadi setelah rapat perumusan naskah proklamasi berakhir pada 17 Agustus 1945.

Dia segera saja menuju kantor stasiun radio untuk menyiarkan kabar berita tersebut.

Di belakang teks tersebut diberi catatan tulisan tangan B.M. Diah:

“Berita istimewa, berita istimewa. Pada hari ini, tanggal 17 bulan 8, 1945 di Djakarta telah dioemoemkan proklamasi kemerdekaan Indonesia jang boenjinya: Proklamasi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan, kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dllnja, diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnya. Djakarta, 17-8-1945″.

Teks itu dikantonginya dan dia simpan sepanjang lebih dari 40 tahun lamanya sebelum diserahkan ke pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1992.

Baca juga: Wakil Presiden Amrullah Saleh Umumkan Pimpin Afghanistan, Bersumpah Lawan Taliban, Dimana Sembunyi?

Baca juga: Detik-Detik Polisi Bubarkan Aksi Demonstrasi Mahasiswa UIN Ar-Raniry di Depan Gedung DPRA

Kertas lecek itu dia bawa ke mana-mana saat dia berdinas sebagai Duta Besar di Cekoslovakia, Inggris dan Thailand antara tahun 1959 hingga 1968.

B.M. Diah kemudian menyerahkan naskah proklamasi tulisan tangan tersebut kepada Presiden Soeharto pada 1995.

Pada tahun yang sama, naskah asli proklamasi tersebut disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia hingga saat ini.

Perjuangan B.M. Diah

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved