Internasional

Bom Bunuh Diri Hantam Kerumunan Warga di Gerbang Bandara Kabul, Puluhan Orang Tewas dan Terluka

Dua pelaku bom bunuh diri, diduga anggota kelompok ISIS menyerang kerumunan warga Afghanistan di gerbang bandara Kabul, Kamis (26/8/2021) sore.

Editor: M Nur Pakar
AFP/WAKIL KOHSAR
Relawan dan staf medis membawa seorang pria yang terluka parah untuk perawatan setelah dua ledakan dahsyat menewaskan puluhan orang, di luar bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021). 

Karena ancaman serangan bunuh diri oleh militan Negara Islam, musuh Barat dan Taliban.

Negara-negara Barat telah mengevakuasi hampir 100.000 orang, sebagian besar warga Afghanistan yang membantu mereka, dalam 12 hari terakhir.

Baca juga: Kabul Jadi Kota Zombie, Ketakutan Mencengkeram Warga Afghanistan

Tetapi mereka mengakui, ribuan lainnya akan tertinggal mengikuti perintah Presiden Joe Biden untuk menarik semua pasukan pada 31 Agustus 2021.

Beberapa pejabat AS mengatakan ledakan itu tampaknya merupakan serangan bunuh diri.

Seorang saksi di Kabul melihat banyak pria, wanita dan anak-anak yang terluka menunggu perawatan di luar rumah sakit.

Pejabat Taliban mengatakan banyak penjaga Taliban, yang mengamankan bandara, termasuk di antara yang terluka.

"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok Negara Islam," kata seorang pejabat Taliban.

Pengiriman udara untuk warga sipil berada di hari-hari terakhirnya, dengan Washington mengatakan akan menggunakan dua hari terakhir untuk menarik pasukannya sendiri.

Sekutu yang bertempur bersama pasukan AS selama 20 tahun di Afghanistan telah menyelesaikan evakuasi mereka sendiri.

Sambil secara terbuka meratapi ketergesaan Washington dalam menarik diri.

Baca juga: 1.500 Warga AS Masih Menunggu Dievakuasi di Afghanistan, Sebagian Mulai Ketakutan

Pasukan Kanada menghentikan evakuasi mereka terhadap sekitar 3.700 warga Kanada dan Afghanistan pada Kamis (26/8/2021).

"Kami berharap bisa tinggal lebih lama dan menyelamatkan semua orang," kata kepala staf pertahanan Kanada, Jenderal Wayne Eyre, kepada wartawan.

Biden memerintahkan semua pasukan keluar dari Afghanistan pada akhir bulan untuk mematuhi perjanjian penarikan dengan Taliban.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved