Luar Negeri

Sosok Mayor Jenderal Chris Donahue, Tentara Amerika Terakhir yang Angkat Kaki dari Afghanistan

Pentagon merilis foto Mayor Jenderal Chris Donahue, Komandan Divisi Lintas Udara Ke-82, saat menaiki pesawat kargo C-17.

Editor: Faisal Zamzami
TWITTER/@18AirborneCorps via Sky News
Mayor Jenderal Chris Donahue, Komandan Divisi Lintas Udara Ke-82 Amerika Serikat, menjadi sosok terakhir tentara yang meninggalkan Afghanistan. 

Taliban menyambut kepergian pasukan AS, mendeskripsikan sebagai "momen bersejarah", menyatakan bahwa Afghanistan sekarang memperoleh "kemerdekaan penuh".

Penerbangan terakhir, transportasi militer besar C-17, lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai 1 menit sebelum tengah malam waktu Kabul.

Presiden Joe Biden telah menetapkan batas waktu 31 Agustus untuk penarikan pasukan AS lebih awal pada 2021.

Setelah Pasukan Barat Pergi Penerbangan terakhir berlangsung di bawah pengamanan ketat menyusul 2 serangan terhadap operasi evakuasi dalam dua pekan terkhir oleh kelompok ISIS dari provinsi Khorasan (ISIS-K), satu bom bunuh diri pada Kamis (26/8/2021) yang menewaskan sedikitnya 175 orang, termasuk 13 tentara AS.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dan anggotanya dilaporkan memasuki bandara Kabul, di mana ia diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa pagi waktu setempat (31/8/2021).

Pada Selasa pagi ini, penduduk Kabul bangun di bawah kendali penuh Taliban setelah penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan.

Menurut laporan Al Jazeera, "suasana sunyi" di ibu kota Afghanistan setelah larut malam perayaan kemenangan Taliban.

 “Bagi Taliban, ini adalah kemenangan bersejarah mereka. Taliban selalu berbicara tentang perjuangan mereka di Afghanistan melawan kekuatan asing sebagai salah satu ritus kedaulatan nasional,” katanya.

Wartawan kami mengatakan ada "banyak pertanyaan yang belum terjawab" sekarang, tentang Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan yang mulai membangun kembali negara itu.

Seperti apa pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban?

Taliban telah mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa mereka sedang merencanakan “pemerintah sementara yang inklusif”, yang akan mencakup para pemimpin dari semua etnis dan latar belakang suku.

Baca juga: FAKTA Bupati Probolinggo Puput Tantriana dan Suami Jadi Tersangka Suap, KPK Amankan Rp362.500.000

Baca juga: Vaksinasi Ladies Day, 250 Emak-emak Antusias Vaksin di Lhokseumawe

Baca juga: Selandia Baru Berlakukan Lockdown Ketat, Kasus Virus Corona Terus Turun

Kompas.com dengan judul "Jenderal AS Ini Jadi Tentara Terakhir yang Meninggalkan Afghanistan"

BACA BERITA AFGHANISTAN LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved