Kesehatan
Termasuk Karena Kopi, Ini 5 Faktor Penyebab Badan Tiba Tiba Bergetar, Lelah dan Lemas
Sementara itu, menurut American Psychological Association, kafein tidak hanya meningkatkan stimulasi mental, tetapi juga dapat meningkatkan tekanan da
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Pernahkan mengalami gejala tubuh terasa lemas dan lelah hingga gemetar?
Jika pernah mengalaminya, terutama ketika badan tiba tiba bergetar, ada kemungkinan gejala itu disebabkan oleh beberapa kondisi medis.
Merangkum Medical News Today, badan tiba tiba bergetar, lelah dan lemas pada dasarnya disebabkan oleh sejumlah kondisi atau faktor.
Satu di antaranya ialah karena dehidrasi.
Disamping itu, penyebab seseorang mengalami kelelahan, lemas dan badan tiba tiba bergetar juga bisa diakibatkan oleh kondisi kesehatan lain hingga karena terlalu banyak mengonsumsi kafein.
Penyebab tubuh gemetar, lelah dan lemas
1. Hipoglikemia
Gula darah rendah atau hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal.
Ini sering terjadi pada penderita diabetes yang mengambil insulin atau obat lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk menurunkan gula darahnya.
Baca juga: Waspada! Ketahuilah Gejala Awal Apabila Minum Kopi Berlebihan, Salah Satunya Jantung Berdebar
Baca juga: Hindari 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini Karena Membuat Tubuh Dehidrasi Saat Berpuasa, Termasuk Kopi
Melansir Medical News Today, gula darah seseorang dianggap rendah jika pembacaan glukosa di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL).
Sementara jika memiliki angka di bawah 54 mg/dL, bisa jadi tanda bahwa orang tersebut memerlukan perawatan medis segera mungkin.
Bagi sebagian orang, kadar gula darah 70 mg/dL mungkin akan langsung menunjukkan gejalanya.
Sementara yang lain bisa saja tidak menyadari tanda-tandanya, sampai kadar gula darah turun lebih rendah lagi dari angka tersebut.
Gejala hipoglikemia berkisar dari ringan hingga lebih parah.
Awalnya, seseorang akan mengalami gejala seperti detak jantung yang cepat, berkeringat, tangan gemetar, dan rasa lapar.
Namun, jika kadar gula darah terus turun, seseorang mungkin mulai mengalami sakit kepala, kebingungan, perubahan kepribadian, lekas marah, kejang, dan bahkan koma jika tidak diobati.
Baca juga: Sakit Kepala Mendadak, Ini Cara Mengobati Menggunakan Bahan Alami, Bahannya Mudah Dicari
Berikut adalah gejala umum kadar gula darah rendah atau hipoglikemia di pagi hari.
- merasa gelisah, gemetar, atau berkeringat
- kehilangan koordinasi
- merasa cemas
- mudah marah
- merasa lelah
- sakit kepala
- pusing
- kesulitan berkonsentrasi
- detak jantung yang cepat
- pucat
- perubahan kepribadian
- merasa lapar, termasuk gejala fisik kelaparan seperti mual atau sakit perut
- otot terasa nyeri
- penglihatan kabur
Jika hipoglikemia tidak diobati, gejalanya bisa memburuk.
Gejala gula darah rendah yang paling parah bisa saja sampai membuat penderitanya kejang, pingsan atau kehilangan kesadaran.
Siapa pun yang mengalami kadar gula rendah yang parah harus segera menemui dokter karena ini adalah keadaan darurat medis.
Sementara jika yang kondisi ini dialami oleh orang dengan kegagalan organ atau memiliki kondisi medis serius lainnya, termasuk diabetes, maka harus segera dibawa ke ruang gawat darurat.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Mengapa Anda Sering Merasa Kelelahan, Serta Berikut Cara Atasinya
2. Tekanan darah rendah
Tubuh gemetar, lelah dan lemas juga bisa disebabkan karena tekanan darah rendah atau hipotensi.
Pada orang dewasa, tekanan darah dianggap rendah apabila pembacaannya dibawah 90/60 mmhg.
Dilansir dari Verywell Health, hipotensi dapat bervariasi berdasarkan seberapa cepat atau tajamnya tekanan darah turun.
Jika berkembang secara bertahap, penderitanya mungkin merasa lelah dan lemah .
Sementara penurunan tekanan darah secara drastis dapat menyebabkan sinkop (pingsan), syok, koma, bahkan kematian.
3. Terlalu banyak kafein
Bagi beberapa orang yang sensitif terhadap kafein, mungkin akan mengalami gejala seperti rasa cemas, gelisah, lemah hingga gemetar meski mengonsumsinya dalam dosis kecil.
Cleveland Clinic menjelaskan, kafein yang ikut di dalam aliran darah akan merangsang sistem saraf pusat.
Ini membuat orang yang mengonsumsinya merasa lebih terjaga dan waspada.
Kewaspadaan ini bisa dirasakan langsung dalam 15 menit setelah mengonsumsi secangkir kopi.
Sementara itu, menurut American Psychological Association, kafein tidak hanya meningkatkan stimulasi mental, tetapi juga dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan iritasi gastrointestinal dan memicu kegelisahan atau tremor.
Inilah sebabnya mengapa banyak orang mengalami gemetar setelah minum kopi.
Bahkan, dalam sebuah studi pada Desember 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Psychology mencatat, konsumsi kafein dapat berperan dalam timbulnya stres, kecemasan dan depresi pada siswa sekolah menengah dan menengah.
Efek samping umum lainnya termasuk peningkatan detak jantung, kegelisahan, kecemasan, berkeringat, gemetar dan sesak napas.
Baca juga: Tiba-tiba Pusing dan Kelelahan, Tanda Gula Darah Rendah, Ini yang Harus Dilakukan
4. Dehidrasi
Dehidrasi adalah faktor lain yang bisa menjadi penyebab tubuh jadi gemetar, lelah dan lemas secara tiba-tiba.
Kondisi ini terjadi karena seseorang kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka konsumsi.
5. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan juga bisa menghasilkan efek samping tubuh gemetar, lelah dan lemas.
Selain faktor-faktor diatas, beberapa kondisi medis lain juga bisa memunculkan gejala tubuh gemetar, lelah dan lemas.
Kondisi medis tersebut meliputi:
- Irama jantung tidak teratur
Dilansir dari Medical News Today, dalam medis, kondisi irama jantung yang tidak teratur disebut sebagai aritmia.
Kondisi ini menunjukkan bahwa jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak menentu.
Detak jantung yang tidak normal membuat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif.
Sehingga dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
Tetapi tidak perlu khawatir, menurut American Heart Association (AHA), aritmia disebut tidak berbahaya atau mengancam jiwa.
- Tremor
Tremor melibatkan kontraksi otot yang berirama dan tidak disengaja yang menyebabkan gemetar di satu atau lebih bagian tubuh.
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, kondisi ini biasanya paling sering mempengaruhi bagian tangan.
Tetapi bisa juga mempengaruhi bagian tubuh lain seperti kaki, lengan, batang tubuh, atau kepala.
Tremor dapat terjadi pada semua usia, tetapi cenderung lebih sering menyerang orang dewasa paruh baya dan lebih tua.
- Sindrom kelelahan kronis
Sindrom kelelahan kronis adalah kondisi serius jangka panjang yang melibatkan banyak sistem tubuh.
Gejalanya meliputi kelelahan parah, masalah tidur, dan kesulitan berpikir.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang dengan kondisi ini sering tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
- Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah kondisi otak yang menyebabkan gemetar, kaku, dan masalah keseimbangan.
National Institute on Aging (NIA) menyebutkan, gejalanya dimulai secara bertahap dan memburuk seiring waktu.
Seiring perkembangannya, individu mungkin mengalami kelelahan, kehilangan ingatan, dan depresi.
NIA mengatakan, bahwa kondisi tersebut mempengaruhi 50% lebih banyak pria daripada wanita.
Pengobatan rumahan
Merasa lemah, gemetar, dan lelah mungkin disebabkan oleh sejumlah kondisi atau faktor lainnya.
Beberapa penyebab mungkin mudah diobati.
Misalnya, karena terlalu banyak kafein terkadang dapat menyebabkan efek ini, seseorang mungkin ingin mengurangi asupan minuman berkafein untuk melihat apakah itu membantu mengurangi gejalanya.
Dehidrasi adalah kondisi lain yang dapat ditangani dengan mudah oleh seseorang.
American Heart Association (AHA) menjelaskan bahwa cara termudah bagi seseorang untuk mengetahui apakah mereka mendapatkan cukup cairan adalah untuk melihat urin mereka.
Jika pucat dan jernih, mereka mungkin tidak mengalami dehidrasi.
Di sisi lain, jika urin berwarna gelap, itu mungkin merupakan tanda bahwa mereka perlu meningkatkan asupan cairan.
AHA mencatat bahwa air adalah minuman paling sehat untuk rehidrasi.
Cara lain untuk mengurangi kelelahan dan kelemahan adalah dengan makan makanan yang bergizi.
Ini dapat meningkatkan energi, meningkatkan kesehatan umum, dan mengurangi risiko mengembangkan kondisi medis yang serius, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
Aktivitas fisik juga menawarkan manfaat kesehatan yang sangat baik dan dapat membantu seseorang merasa lebih kuat.
Orang harus mencoba berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu.
Namun, seseorang harus selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum memulai program olahraga apa pun. (Serambinews.com/Yeni Hardika)