Kesehatan
Bukan Cuma Diabetes, Ini Bahaya Makanan Manis bagi Kesehatan, Simak Juga Cara Mengontrolnya
Dibalik rasa manis pada makanan tersebut, ada banyak dampak buruk yang mengintai tubuh, satu diantaranya adalah diabetes.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Makanan dan minuman manis memang sangat menggugah selera.
Tapi di balik rasa manis pada makanan tersebut, ada banyak dampak buruk yang mengintai tubuh, satu diantaranya adalah diabetes.
Selain rasanya yang enak, mengonsumsi makanan manis seringkali menjadi pelampiasan ketika Anda sedang stres atau bad mood.
Keinginan untuk makan makanan manis bisa juga dipengaruhi oleh kebiasaan, kurangnya asupan kalori, dan kurang tidur.
Sebenarnya mengonsumsi jenis makanan manis tidak selamanya berdampak buruk bagi kesehatan, asal tidak berlebihan.
Lain halnya kalau Anda mengonsumsi gula berlebihan.
Risiko terjadinya penyakit liver, ketergantungan pada gula, diabetes, obesitas, dan kerusakan gigi otomatis akan meningkat.
Melansir dari laman Step to Health pada Sabtu (4/9/2021), berikut bahaya makanan dan minuman manis bagi kesehatan:
Baca juga: Simak Info Ini, Makanan Manis Bisa Bikin Kecanduan, Begini Penjelasan Pakar Diet
1. Merusak gigi
Carole Palmer, seorang profesor di School of Dental Medicine di Tufts University (USA) menjelaskan bahwa bakteri yang membuat gigi berlubang memakan gula sederhana.
Kemudian, bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat merusak email gigi.
2. Menyebabkan rasa lapar yang tidak terkendali
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa fruktosa (sejenis gula sederhana) mempengaruhi leptin, hormon yang mengontrol sensasi lapar.
Studi-studi ini menemukan bahwa konsumsi fruktosa kronis menyebabkan resistensi terhadap leptin, yang berkontribusi pada seseorang yang kehilangan kendali atas rasa lapar.
3. Berat badan bertambah
Makanan yang kaya gula sederhana secara tidak proporsional meningkatkan kandungan kalorinya.
Sementara makanan dengan kandungan gula tinggi juga tinggi kalori, mereka memiliki sedikit kemampuan untuk memuaskan rasa lapar.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Minum Saat Makan, Kapankah Waktu yang Tepat?
Sebaliknya, makanan yang mengandung sedikit gula lebih mengurangi rasa lapar.
Orang yang ingin menurunkan berat badan disarankan untuk memulai dengan mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi.
Dengan pemikiran ini, para ilmuwan dan tenaga medis sepakat bahwa obesitas adalah penyakit multifaset dan tidak hanya konsumsi gula yang berlebihan yang berkontribusi terhadapnya.
4. Diabetes
Salah satu faktor utama dalam mengembangkan diabetes adalah konsumsi minuman ringan, minuman energi, permen, dan makanan manis lainnya.
Orang yang mengonsumsi satu atau dua minuman ini setiap hari berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Selain diabetes, konsumsi minuman yang terlalu manis ini juga menyebabkan kenaikan berat badan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition.
5. Dapat menyebabkan malnutrisi
Orang yang memperoleh lebih dari 18% kalori mereka dari konsumsi gula menderita kekurangan unsur-unsur penting yang dibutuhkan tubuh seperti asam folat, kalsium, zat besi, dan vitamin A dan C.
Baca juga: Perhatikan Tubuhmu, Ini 6 Gejala yang Timbul Jika Terlalu Banyak Makan Makanan Manis
Baca juga: Ini Penyebab Sulit Menghentikan Kecanduan Makanan Manis, Ketahui Pemicu Dirasakan Tubuh
Baca juga: Diabetes Bukan hanya Dipicu karena Makanan Manis, Ini Penyebab Lain
Tips Mengontrol Makanan Manis
Setelah mengetahui bahaya makanan manis bagi kesehatan, sudah sebaiknya Anda mengontrol makanan manis yang masuk ke dalam tubuh.
Masih melansir dari laman yang sama, berikut lima tips mengontrol makanan yang manis.
1. Makan lebih banyak protein
Makan lebih banyak protein dapat mengontrol keinginan mengonsumsi makanan manis.
Mengganti konsumsi makanan manis dengan protein adalah salah satu cara terbaik untuk menstabilkan kadar gula darah.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Cara Menghilangkan Gatal-gatal, Hanya Gunakan 3 Bahan Tradisional
Faktanya, tergantung pada makanannya, makanan yang kaya akan asam amino dapat mengurangi penyerapan gula dan mencegah lonjakan glukosa, yang mengurangi keinginan Anda untuk mengidam.
Namun, makan lebih banyak protein tidak berarti Anda harus makan steak sepanjang hari.
Anda juga bisa makan kacang-kacangan, lentil, kacang-kacangan, ikan, telur, dan produk susu.
2. Tingkatkan asupan serat
Sangat mudah untuk memilih makan makanan kaya serat.
Namun, untuk mengurangi keinginan mengonsumsi makanan manis, Anda harus memilih makanan yang tinggi serat larut alami seperti kacang-kacangan, biji rami, buah-buahan, dan sayuran.
Serat dalam makanan ini memperlambat kecepatan pencernaan, yang pada gilirannya menstabilkan kadar gula darah. Selanjutnya, ini secara efektif mengurangi keinginan mengonsumsi makanan manis dan risiko diabetes.
Manfaat lain dari diet tinggi serat adalah Anda akan merasa kenyang lebih lama karena makanan ini dicerna lebih lambat.
Baca juga: Tips Tetap Sehat Berpuasa Saat Pandemi Covid-19: Jangan Stres, Batasi Makanan Manis
3. Pilih makanan pahit
Ketika Anda mendambakan sesuatu yang manis, salah satu cara terbaik untuk melawan keinginan ini adalah dengan makan sesuatu yang pahit.
Selain itu, banyak makanan pahit mengandung probiotik atau asam organik yang tinggi, yang membantu pertumbuhan bakteri baik.
Menambahkan lemon atau jeruk nipis ke dalam air juga bisa menjadi solusi yang baik.
Ini karena asam dalam buah-buahan ini membantu memperlambat pencernaan, yang membantu menjaga kadar gula darah dan mencegah keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.
4. Istirahat dan tidur yang cukup
Ketika kita lelah, kita cenderung makan makanan manis untuk melawan kelelahan.
Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI, Lama di Kopassus dan Punya 3 Gelar S2 di AS
Oleh karena itu, jika Anda beristirahat dengan baik dan mendapatkan tidur yang cukup, Anda akan menghilangkan faktor yang membantu membuat ketagihan gula.
5. Mengalihkan perhatian
Akhirnya, setiap kali Anda mendambakan sesuatu yang manis, coba pikirkan hal lain.
Mengidam makanan manis umumnya berlangsung 10 sampai 20 menit, jadi jika Anda berhasil mengalihkan perhatian Anda, keinginan itu akan hilang.
Selain itu, semakin sering Anda mempraktikkan kebiasaan ini, semakin mudah Anda melupakan keinginan yang tidak diinginkan. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Tanding Sore Ini, Persela Lamongan Bertekad Akhiri Kutukan, PSIS Sebut Laga Ini Akan Menjadi Ujian
Baca juga: Besok, 5 September Rizky Billar dan Lesty Gelar Ngunduh Mantu di Bandung, Keluarga Sudah Berkumpul
Baca juga: Ajakan Kencan Malam Hari, Gadis Ini Jadi Korban Pacarnya dan Dua Pria Lain di Pondok Kebun