Breaking News

Kesehatan

Jangan Terlalu Sering! Ini Bahaya Minum Air Es pada Tubuh, dr Zaidul Akbar Ungkap Efek Buruknya

Dibalik rasanya yang menyegarkan, ternyata ada bahaya yang ditimbulkan apabila meminum air es, apa saja masalah yang ditimbulkan?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews.com
Air es 

SERAMBINEWS.COM - Dr Zaidul Akbar ungkap bahaya minum air es pada tubuh.

Air es merupakan minuman yang sangat menyegarkan jika diminum saat cuaca sedang panas.

Di waktu itu pula rata-rata pekerjaan yang cukup melelahkan tengah dilakukan bagi sebagian besar masyarakat.

Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi yang pada akhirnya memaksa sebagian orang untuk meminum sesuatu guna memenuhi kadar air yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tak sedikit mereka meminum air es untuk melegakan rasa dahaga dan berdalih memberikan rasa segar pada tubuh.

Namun, ternyata ada bahaya yang ditimbulkan apabila meminum air es itu, apa saja masalah yang ditimbulkan?

Baca juga: Wajah Glowing Alami dengan Resep Minuman dari dr Zaidul Akbar, hanya Kelapa Muda dan Rempah-Rempah

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube fatimahDakwah pada Sabtu (4/9/2021), ahli kesehatan dr Zaidul Akbar mengungkap dampak buruk meminum air es.

Menurut dr Zaidul Akbar suhu normal didalam tubuh manusia adalah 3.7 derajar celsius.

Suhu itu adalah suhu yang bisa dikatakan tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

Lanjut, dia pun menjelaskan mengapa sensasi ingin meminum sesuatu yang dingin itu dapat muncul.

Sebutnya, ketika seseorang sedang ingin meminum air dingin itu sebenarnya, ada keringat di dalam tubuh yang perlu dikeluarkan.

"Jadi ketika Anda lagi ingin minum dingin itu sebenarnya ada keringat di dalam badan kita yang perlu dikeluarkan," kata dr Zaidul Akbar di awal video.

Baca juga: Resep Sehat ala dr Zaidul Akbar, 3 Tips Ini Bisa Menurunkan Gula Darah Tinggi & Terhindar Diabetes

Dokter sekaligus pendakwah itu pun menyarankan jika sensasi dingin di dalam tubuh muncul maka saat itu justru tidak dianjurkan untuk meminum air es atau air dingin.

Malahan, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro ini menyarankan sebaiknya untuk meminum air hangat atau air dengan suhu normal.

Sebab ia menjelaskan, jika air es digunakan untuk menghilangkan dehidrasi dalam tubuh, tubuh dapat merasakan ketagihan terus menerus.

Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI, Lama di Kopassus dan Punya 3 Gelar S2 di AS

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar sebaiknya menyarankan agar meminum air dengan suhu normal daripada minum air es.

Lalu apa bahaya yang ditimbulkan apabila sering minum air es?

Kata dr Zaidul Akbar, jika seseorang terlalu sering minum air dingin atau es, maka ginjal orang itu pun bisa tergerus dan memicu berbagai masalah.

Baca juga: Dr Zaidul Akbar Sebut Hanya 1 Rempah Bisa Kurangi Sensasi Ingin Makan dan Turunkan Gula Darah

Kemudian, ahli kesehatan kelahiran tahun 1977 itu juga mengungkapkan sebuah kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang yakni minum saat sedang makan.

Ia mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang buruk yang dapat mengakibatkan hal serupa yakni masalah pada ginjal.

Sebagai solusi, dr Zaidul Akbar menyarankan adapun waktu terbaik minum air saat makan adalah sebelum dan sesudah makan dengan jarak 10-15 menit.

Baca juga: Bukan Cuma Diabetes, Ini Bahaya Makanan Manis bagi Kesehatan, Simak Juga Cara Mengontrolnya

"Saran saya waktu lagi makan jangan minum. Kapan minumnya? Sebelum dan sesudah makan, kasih jarak, biasanya itu saya kasih, 10-15 menit atau 30 menit sebelum makan," kata dr Zaidul Akbar

"Jadi sebelum makan itu Anda minum aja dulu sebelum makan, agar makannya tidak banyak, karena air kan tidak banyak kalori," ucapnya lagi.

Lalu di akhir penjelasannya ia kembali mengingatkan untuk tidak sering-sering meminum air es.

Baca juga: Dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Alami untuk Menghilangkan Gatal, Penyakit Kulit, Eksim dan Psoriasis

Dia menganjurkan untuk meminum air dengan suhu normal atau hangat.

Dan disarankan tidak meminum air putih saat sedang makan, karena hal itu dapat mengakibatkan pencernaan bermasalah.

"Tidak terlalu disarankan karena berat di perut kita, di pencernaaan kita, di tubuh kita," pungkas dr Zaidul Akbar di akhir video. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya 

Baca juga: 4 Saksi Dihadirkan di Pengadilan Tipikor,  Kasus Korupsi Jalan Muarasitulen-Gelombang

Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Kuliah Umuslim Akan Terapkan Metode Hybrid

Baca juga: Sudah Meredeka dari RI, Bagaimana Nasib Bahasa Indonesia di Timor Leste

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved