Surat Terbuka Untuk Bupati Pidie Abusyik, Pertanyakan Lamanya Pelayanan di RSU TCD
Menurut warga Balee Busu Kecamatan Mutiara tersebut, lamanya pelayanan administrasi di bagian Poli ini karena harus menunggu staf rumah sakit mencari
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Seorang warga Beureunuen baru-baru ini mengirimkan surat terbuka yang ditujukan kepada Bupati Pidie.
Surat itu dikirimkan lewat sebuah postingan di akun Facebook atas nama Muchlisan Putra, Selasa (5/10/2021).
Surat terbuka itu berisi soal lamanya pelayanan di rumah sakit daerah yang ada di kabupaten setempat, yaitu RSUD Tgk Chik Ditiro atau disingkat RSUD TCD Sigli.
Muchlisan yang dikonfirmasi ulang Serambinews.com membenarkan bahwa dirinya yang telah mengunggah surat terbuka itu di Facebook.
"Iya," ujarnya saat dihubungi Serambinews.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (5/10/2021).
Surat terbuka yang ditulis oleh pria berusia 37 tahun ini ditujukan kepada Bupati Pidie, yaitu Roni Ahmad SE atau Abusyik.
Selain Abusyik, surat itu juga ditujukan kepada Direktur RSU TCD Sigli.
Baca juga: Bupati Keluarkan Surat Edaran, Abusyik Ajak Masyarakat Pidie Segera Ikut Vaksinasi
Baca juga: Dibuka Abusyik, Ulama Pidie Hingga TNI, Polisi dan Jaksa Bahas Bahaya Judi Online dan Hukumnya
Dalam suratnya, Muchlisan meminta penjelasan soal pasien yang harus mengantre lama saat berobat jalan di bagian Poli RSU TCD Sigli.
Menurut warga Balee Busu Kecamatan Mutiara tersebut, lamanya pelayanan administrasi di bagian Poli ini karena harus menunggu staf rumah sakit mencari berkas pasien yang disimpan di gedung lain.
Disebutkan olehnya, gedung penyimpanan berkas pasien itu letaknya 20 meter dari gedung utama poli.
Kepada Serambinews.com, pria yang berprofesi sebagai guru ini mengaku bahwa kejadian itu dia temui ketika dirinya sedang mengunjungi rumah sakit setempat hari ini, Selasa (5/10/2021).
Dia mengatakan, hampir satu jam pasien rawat jalan harus menunggu staf mencari berkas rekam medis mereka, karena lokasi gedung penyimpanannya yang lumayan jauh untuk berjalan kaki.
Disamping itu, dokter sudah masuk dan menunggu di ruangan.
"Kebetulan hari ini kami datang pukul 10. Jadi setelah mendaftar kami langsung bawa ke bagian poli, karena infonya dokter sudah masuk,"
"Saat memberikan berkas dari pendaftaran ke bagian poli, pihak poli tentu mencari rekam medis pasien. Nah, saat mencari rekam medis ini yang sangat lama sampai satu jam harus menunggu. Saat kami tanyakan, katanya karena letak gedung tempat penyimpanan berkas rekam medis pasien adalah di gedung seberang," ungkapnya.
Baca juga: Miris, Nasib Petani Bawang di Pidie, Sudah Tanaman Diserang Hama, Ternyata Harga pun Anjlok
Baca juga: Surat Terbuka dari Seorang Dokter Paru
Muchlisan berpendapat, bahwa letak gedung penyimpanan berkas yang jauh ini sangat tidak efektif dan efisien.
Apalagi jika ada pasien yang telat datang, membuat petugas harus kembali ke lokasi itu untuk mengambil berkas.
Dalam suratnya, Muchlisan pun bertanya apakah pihak-pihak terkait masih belum menemukan solusi dan upaya untuk meminimalisasi kegundahan masyarakat terkait pelayanan di RSUD tersebut.
Sehingga, masyarakat di kabupaten Pidie yang berobat di RS setempat bisa mendapatkan pelayanan terbaik dan cepat.
Disisi lain, menurut pemandangan yang dia saksikan, ada banyak staff di ruang tertentu yang tidak sedang melakukan kegiatan.
Muchlisan berharap, apa yang dia sampaikan dalam surat terbukanya itu mendapat jawaban dari pihak terkait.
Berikut isi surat terbuka Muchlisan untuk Abusyik dan Direktur RSU TCD Sigli yang dikirim lewat postingan di akun Facebooknya.
Baca juga: 5 Poin Isi Surat Terbuka Irjen Napoleon: Tindakan Muhammad Kece Membahayakan Kerukunan Umat Beragama
"Dear Abusyik (Bupati Pidie)
Cq. Direktur RSU TCD Sigli
Mohon penjelasan terkait lamanya pasien harus menunggu saat berobat jalan di poli RSTCD.
Kasihan sekali para pasien yang sedang sakit yang mengantre menunggu staf yang mencari berkas di gedung seberang 4 lantai yang berjarak 20 m lebih dari gedung utama poli.
Belum lagi jika pasien telat yang harus berulang lagi petugas mengambil berkasnya.
Apakah belum ada solusi untuk meminimalisasi kegundahan ini dan upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Pidie dengan pelayanan cepat?
Di sisi lain kami melihat dan menyaksikan banyak sekali Staff di dalam kantor adm yang misal tidak sedang berkegiatan dst.
Terima kasih atas penjelasannya. Semoga sampai ke pihak terkait.
Mohon maaf jika aktivitas tersebut memang sudah lumrah terjadi di manapun RSU daerah dan mungkin saya saja yang tidak paham hehe...
Salam sehat dari warga Pidie di Balee Busu kec. Mutiara.
Muchlisan Putra."
(Serambinews.com/Yeni Hardika)