Berita Pidie
Gajah Liar Kejar Warga Tangse, Ada Patah Tangan Saat Lari, Kaki Diinjak dan Tubuh Dililit Belalai
Dua petani di Kecamatan Tangse, Pidie mengalami patah kaki setelah diamuk gajah liar di kawasan perkebunan Pucok Krueng Igeuh, Gampong Lhok Keutapang,
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dua petani di Kecamatan Tangse, Pidie mengalami patah kaki setelah diamuk gajah liar di kawasan perkebunan Pucok Krueng Igeuh, Gampong Lhok Keutapang, kecamatan sama.
Kedua warga tersebut bernama Muhammad Ibrahim (50) warga Dusun Cot Weng, Gampong Lhok Keutapang dan Fauzi (25) warga Gampong Alue Calong, Kecamatan Tangse.
Kepala Dusun Cot Weng, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Jafaruddin, kepada Serambinews.com, Rabu (6/10/2021) mengatakan, amukan kawanan gajah terjadi Selasa (5/10/2021) sekira pukul 11:00 WIB.
Saat itu, Muhammad Ibrahim dan Fauzi bersama sejumlah warga lainnya sedang melakukan penggiringan kawanan gajah liar di kawasan perbukitan Pucok Krueng Igeuh.
Baca juga: VIDEO - Tiga Gajah Liar Study Tour ke Kantor Polisi
Namun, mengggiring kawanan gajah liar itu yang masuk ke kebun, tapi secara tiba-tiba dari arah depan muncul gerombolan gajah liar menghadang perjalanan warga.
Gajah itu juga mengejar warga.
Sehingga warga ketakutan menyelamatkan diri.
Saat itu, Muhammad Ibrahim dan Fauzi bersama warga lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan berlari.
Baca juga: 5 Orang yang Potong Kepala Gajah di Aceh Timur Ditangkap, Ini Peran Mereka Hingga Dijual Ke Bogor
Sehingga Muhammad Ibrahim terjatuh yang tubuhnya terguling-guling yang mengakibatkan tangan kanan korban patah.
Juga sekujur tubuh mengalami luka lecet.
Sementara Fauzi, kakinya sebelah kiri terkilir karena sempat diinjak induk gajah liar.
Tak hanya itu, tubuh Fauzi, sempat dililit belalai binatang besar tersebut.
“Saat ini, Fauzi bersama Muhammad Ibrahim telah diobati secara tradisional” kata Jafarunddin.
Baca juga: Dapat Nilai Tertinggi Tes SKD, Reny Octavira tak Lulus Masuk Sekolah Tinggi Transportasi Darat
Menurutnya, puluhan gajah liar telah lama bertahan di kawasan pegunungan Gampong Lhok Keutapang.
Kawanan gajah liar itu sangat meresahkan warga, lantaran keberadaan satwa itu merusak hasil panen padi dan tanaman milik warga di dalam kebun.
“Untuk itu, kami sangat berharap BKSDA untuk serius menggiring kawanan gajah liar," jelasnya.
Ketua Fraksi Partai Aceh DPRK Pidie, Muhammad, kepada Serambinews.com, Rabu (6/10/2021) menyebutkan, ia mendorong Pemerintah Aceh melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh serius menangani persoalan konflik gajah liar dengan manusia.
Baca juga: Polres Aceh Timur Limpahkan Perkara Pembunuhan dan Perdagangan Organ Gajah ke Jaksa
Saat ini, jelasnya, keberadaan kawanan gajah liar sangat meresahkan.
Satwa itu, tidak hanya memporak-porandakan pondok dan kebun petani.
Namun mengancam nyawa masyarakat Tangse yang dominan sebagai petani.
Dikatakan, konflik gajah liar dengan manusia di Tangse telah lama.
Untuk itu, harus dicari solusinya, dengan mengusir kembali ke habitatnya. (*)
Baca juga: Dibuka Abusyik, Ulama Pidie Hingga TNI, Polisi dan Jaksa Bahas Bahaya Judi Online dan Hukumnya
Baca juga: Dilaporkan Hilang, Santri di Aceh Barat Ditemukan di Warkop, Ini Sebab Meninggalkan Pesantren