Berita Banda Aceh
Polisi Bubarkan Aksi Balapan Liar di Kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, Dilakukan Jelang Shalat Jumat
Saat petugas menyambangi lokasi balapan, para remaja yang menyesaki lokasi tersebut memilih meninggalkan lokasi dan melarikan diri.
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
“Di samping itu kita minta membawa kelengkapan surat kendaraannya dan surat peryataan mengetahui muspika masing-masing asal si pengemudi," tutup Kompol Yasnil.
Secara khusus Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto SIK, menegaskan peran orang tua dan keluarga sangat penting untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan anak-anaknya.
Nantinya, lanjut Kapolresta Banda Aceh, dalam proses pengembilan sepeda motor yang diamankan itu orang tuanya akan dihadirkan
Hal tersebut dimaksudkan agar setiap orang tua tahu apa yang dilakukan oleh anak-anaknya selama ini.
"Peran orang tua itu penting dan fungsi pengawasan itu harus jalan. Masih syukur anaknya pulang dalam keadaan bernyawa.
Baca juga: PBB Kutuk ISIS-K, Serangan Teror di Afghanistan Terus Berlanjut
Baca juga: OKI dan Negara Arab Sebut Milisi Houthi Pengecut, Masyarakat Internasional Harus Tindak Tegas
Bagaimana kalau anaknya pulang dalam kondisi kaku dan sudah menjadi mayat?
Harusnya tiap orang tua memikirkan hal itu dan tidak tertutup bakal terjadi kalau terus dibiarkan.
Maka itu, sebelum hal ini terlambat, tolong kontrol anak-anaknya," terang Kapolresta.
Ia menjelaskan apa yang dilakukan pihaknya selama ini untuk menyelamatkan para generasi muda itu tidak mati sia-sia di jalan.
"Motor itu sewaktu-waktu bisa menjadi 'mesin pembunuh' yang setiap saat bisa merampas nyawa si anak atau nyawa orang lain yang berada di jalan.”
“Karena, itu, kami akan tindak tegas setiap motor-motor yang digunakan untuk balapan liar atau motor para penonton di arena balapan kita tangkap," pungkas Kombes Joko Krisdiyanto.(*)
Baca juga: Perdana Menteri Polandia Dukung Pasukan Perbatasan, Ditembaki Pasukan Belarusia
Baca juga: Hakim ICC di Belanda Minta Sekjen PBB Tetapkan Perwakilan Taliban di PBB