Luar Negeri
Kronologi Kudeta di Sudan: Dipicu Konflik Sipil vs Militer dan Warisan Ekonomi Diktator
Militer menangkapi pejabat sipil, termasuk Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan membubarkan pemerintahan transisi.
Apa yang terjadi di Sudan saat ini?
Demonstrasi dilaporkan tetap berlangsung pada Selasa (26/10) kendati aparat menghadapinya dengan brutal.
Komunitas internasional pun rata-rata mengecam aksi militer Sudan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan Amerika Serikat mendesak kudeta dihentikan.
Sedangkan Liga Negara-Negara Arab serta China meminta masing-masing pihak berdialog.
Jenderal Burhan sendiri mengeklaim tidak akan membentuk pemerintahan tetap, tidak seperti Omar Al-Bashir dan pendahulunya yang melakukan kudeta demi kekuasaan sendiri.
Ia mengaku tetap berkomitmen untuk menggelar pemilu pada 2023.
Akan tetapi, jadwal pemilu masih lama dan para pengamat mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selama periode ini.
Di lain sisi, demonstrasi tak menunjukkan tanda-tanda menyurut dan membuat peluang konfrontasi demonstran vs aparat sangat terbuka.
Baca juga: Tak Ada Subsidi, Menkes Minta Masyarakat Tak Bandingkan Harga Tes PCR di Indonesia dengan India
Baca juga: Yahoo Terpaksa Tutup Kolom Komentar, Ada Belasan Ribu Komentar Menentang Pernikahan Putri Mako
Baca juga: Pemuda 17 Tahun Dilecehkan Pria Penyuka Sesama Jenis, Korban Dibawa ke Apartemen Ditawari Kerja
KOMPASTV: Kronologi Kudeta Sudan: Dipicu Konflik Sipil vs Militer dan Warisan Ekonomi Diktator