Kupi Beungoh

MUHAMMAD SAW DAN EMANSIPASI (Jika Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu, Ayah Adalah Jembatannya)

Memasuki bulan Maulid umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW, dalam sebuah acara yang diberi Nama "ACARA MAULID NABI".

Editor: Amirullah
ist
Ainal Mardhiah, S.Ag. M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh. 

"Apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah. Lalu dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang diterimanya.

Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah, alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkan.'' (QS An-Nahl [16] : 58-59

Dengan demikian kita bisa melihat, bahwa pada masa jadilah perempuan itu sangat hina dianggap sebagai 'aib (sesuatu yang memalukan).

Sehingga untuk menutup malu, tidak heran kemudian anak-anak perempuan yang lahir mereka kubur hidup hidup. Sungguh sebuah sikap dan perilaku yang sangat kejam, tidak ada kasih sayang.

3. Kondisi Wanita Pada Saat Datang nya Islam.

Berbeda pada masa kedatangan Islam, Rasulullah SAW, sangat memuliakan dan mengutamakan perempuan, tidak sampai disitu beliau juga memperjuangkan hak yang sama antar laki laki dan perempuan, ini disebutkan dalam ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi yaitu sebagaimana berikut ini:

A. Laki-laki dan Perempuan adalah Keutamaan

Disebutkan dalam sebuah hadits tentang keutamaan seorang perempuan dan ibu yang artinya

"Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapa kah aku harus berbakti pertama kali?' Rasulullah SAW menjawab, 'Ibumu!'. Kemudian orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Rasulullah SAW  menjawab, 'Ibumu!'. Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu!'. Orang tersebut bertanya kembali, ' Kemudian siapa lagi', Rasulullah SAW menjawab, 'Kemudian ayahmu'. (HR. Bukhari -Muslim).

Dapat kita lihat, bagaimana Rasulullah mengutamakan, memuliakan seorang ibu, hal ini bukan berarti seorang ayah tidak utama, tidak mulia, ayah dan ibu sama-sama-sama mulianya dan sama-sama diutamakan dalam Islam.

Bagaimana ada panggilan ibu, tanpa ada seorang laki-laki yang menikahi seorang perempuan menjadikan ia seorang ibu, tidak ada panggilan seorang ibu, tampa hadir seorang laki-laki yang disebut ayah.

2. Surga di bawah telapak kaki ibu, jembatannya adalah ayah.

Hadis lain tentang keutamaan seorang ibu yang diriwayatkan Ibnu Majah, An-Nasa'i, Imam Ahmad, Aht-Thabarani disebutkan tentang syurga di bawah telapak kaki ibu yang berbunyi:

"Bahwasannya ia (Mu'awiyah binj Jahimah) datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu ia berkata, 'Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.' Nabi Muhammad SAW bersabda. 'Apakah engkau memiliki ibu?', 'Iya'. 'Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya."

Hadits ini mengatakan syurga di bawah telapak kaki seorang ibu, tentulah ibu yang menyuruh dan mendidik anak-anaknya ta'at kepada Allah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved