Kupi Beungoh

MUHAMMAD SAW DAN EMANSIPASI (Jika Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu, Ayah Adalah Jembatannya)

Memasuki bulan Maulid umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW, dalam sebuah acara yang diberi Nama "ACARA MAULID NABI".

Editor: Amirullah
ist
Ainal Mardhiah, S.Ag. M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh. 

Apakah kemudian seorang laki-laki, seorang ayah tidak berarti. Tentu tidak, tidak demikian maksudnya. Seorang perempuan menjadi berarti karena dimuliakan oleh seorang laki-laki dengan di lamar, kemudian dinikahi jadilah ia seorang ibu.

Tanpa seorang orang ayah, sebagaimana kita sebut di atas tidak ada yang di panggil ibu. Dengan demikian, ayah adalah jembatan, jembatan seorang perempuan menjadi seorang ibu.

Jika syurga itu di bawah telapak kaki ibu, maka di bawah telapak kaki ayah ada jembatan menuju syurga.

C. Persamaan hak dalam hal ibadah.

Disebut kan dalam ayat berikut ini yang artinya:
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS Az Zariyat 56). 

Laki-laki, perempuan diciptakan oleh Allah untuk sama-sama beribadah kepada Allah semata.

D. Persamaan hak dalam hal pahala.

Dalam ayat berikut ini disebutkan:

 “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. (Qs. an-Nisa 4: 124)

Dalam ayat berikut ini juga menjelaskan persamaan hak, bahwa Allah akan memberikan pahala yang sama bagi laki-laki maupun perempuan yang melakukan amal shaleh yaitu:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Qs. an-Nahl/16: 97).

Namun dalam hal kewajiban antara laki-laki dan perempuan Allah beri perbedaan, hal ini berkaitan dengan fitrah penciptaan, laki-laki Allah ciptakan dengan fisik yang kuat dan tegar, sedangkan perempuan di ciptakan dalam keadaan lembut dan penuh kasih sayang.

Hal ini di maksudkan karena laki-laki harus mencari nafkah, harus menjadi pemimpin sehingga perlu fisik yang kuat dan tegar, sedangkan perempuan sebagai istri sebagai seorang ibu perlu kelembutan dan harus penuh kasih sayang.

 Salah satu ayat yang sering jadi rujukan tentang perbedaan kewajiban dan tanggung jawab dapat kita lihat dalam ayat Al Qur'an ayat ke-34 surat an-Nisa:  

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved