Hanya dengan Makan Ini Tulang Kuat dari Keropos dan Cegah Osteoporosis, dr Zaidul Akbar: Direbus Aja

SERAMBINEWS.COM - Kondisi Osteoporosis menjadi hal yang menakutkan belakangan ini.

Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.

Dilansir Serambinews.com dari kanal Youtube Bisikan.com yang tayang 21 November 2021, ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar menjelaskan kondisi Osteoporosis terjadi karena banyaknya asam di dalam tubuh seseorang.

Asam ini terjadi karena banyaknya mengonsumsi gula, nasi, makanan berminyak hingga tepung-tepungan.

Tak perlu khawatir untuk mencegah osteoporosis atau bahkan tulang keropos.

Pasalnya, tulang dapat memperkuat dirinya sendiri, selama kita bisa melakukan pola hidup sehat, menjalankan diet sehat termasuk pola makan dan latihan beban untuk membantu mencegah keroposnya tulang atau menguatkan tulang yang lemah.

Baca juga: Ingin Tahu, Manfaat Ketumbar? Bisa untuk Kesehatan Tulang hingga Cegah Osteoporosis

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, dr Zaidul Akbar menyarankan sebaiknya agar lebih sering mengonsumsi makanan yang mengandung alkali.

Dokter Zaidul Akbar menyebutkan ada beberapa makanan yang bisa membuat tulang kuat hingga mencegah terjadinya pengeroposan tulang.

"Untuk mencegah pengeroposan sebaiknya mengonsumsi air yang pH nya seperti air alkali, seperti air zamzam," kata dr Zaidul Akbar.

Namun jika tidak ada, sambung dr Zaidul Akbar, bisa mengonsumsi makanan seperti timun, wortel dan sayuran, bahkan kebanyakan buah-buahan itu sebagian besar alkali, tanpa kecuali durian.

"Durian itu kan asam cenderung asam, boleh nggak makan durian? Bagus durian itu bagus, baik, apalagi Anda makan sama bijinya, karena biji durian juga bermanfaat untuk menguatkan tulang," paparnya.

Namun mengonsumsi biji durian tidak secara langsung, tapi olahlah biji durian dengan cara direbus atau dikukus terlebih dahulu baru dimakan.

Baca juga: Merokok dan Minum Alkohol Bisa Jadi Faktor Osteoporosis pada Pria, Begini Cara Mencegahnya

"Biji durian direbus, dikukus kayak orangtua kita zaman dulu itu lho dimakan," lanjutnya.

Terakhir, dr Zaidul Akbar juga menganjurkan untuk mengonsumsi petai agar membuat tulang menjadi kuat.

Namun, bukan petai yang diolah dengan cara digoreng melainkan dengan mengonsumsi secara langsung atau dalam kondisi mentah.

"Petai juga bagus, jangan digoreng makan mentah aja, kalau suka," pungkasnya di akhir video.

Cara Mencegah Osteoporosis Pada Usia Muda

Osteoporosis atau tulang keropos selama ini lebih dikenal sebagai penyakit orang lanjut usia (lansia).

Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Anak muda pun dapat mengalami osteoporosis karena sebab tertentu.

Baca juga: Penelitian: Wanita Rentan Terkena Osteoporosis, Ini Makanan Cocok Dikonsumsi dan Harus Dihindari

Ketika banyak orang baru memperhatikan kesehatan tulang setelah tua, bisa jadi semua itu sudah terlambat.

Osteoporosis apalagi sangat mungkin dapat terjadi pada seseorang tanpa ada gejala yang terlihat nyata.

Pada anak muda, terjadinya gangguan hormon, haid yang tidak teratur, dan konsumsi obat-obatan mengandung steroid untuk pengobatan penyakit tertentu bisa menjadi penyebab osteoporosis.

Risiko osteoporosis di usia muda juga dapat menjadi lebih tinggi apabila sebelumnya telah memiliki masalah medis tertentu, seperti:

• Lupus
• Penyakit celiac
• Penyakit ginjal atau penyakit hati
• Kanker
• Radang sendi

Jika mampu menjaga tulang kuat selagi muda, seseorang sangat mungkin bisa terbebas dari osteoporosis ketika sudah beranjak menjadi lansia.

Baca juga: 7 Pengobatan Alami Osteoporosis, Salah Satunya Tanaman Ekor Kuda

Cara cegah osteoporosis sejak muda

Melansir Buku Agar Tulang Sehat (2013) oleh Pangkalan Ide melalui Kompas.com, ada beberapa cara mencegah terjadinya osteoporosis yang bisa dilakukan sejak muda.

Berikut ini beberapa caranya:

• Konsumsi makanan kaya akan kalsium
• Konsumsi makanan kaya akan vitamin C
• Konsumsi makanan kaya akan vitamin D karena dapat membantu mempercepat penyerapan kalsium oleh tubuh
• Olahraga teratur, terutama memilih olahraga yang dapat memberi beban pada tulang seperti angkat beban
• Hindari merokok dan alkohol

Baca juga: Hari Osteoporosis Sedunia, Hindari 11 Makanan Ini Demi Cegah Tulang Rapuh

Makin cepat diketahui, kian baik

Sementara itu, sama seperti penyakit lainnya, kondisi tulang makin cepat diketahui, maka kian baik.

Dengan begitu, jika tulang telah menunjukkan kecenderungan keropos, seseorang dapat segera menentukan langkah solusi untuk memperbaiki atau mencegah kerusakan yang lebih buruk.

Apabila telah terserang osteoporosis, seseorang jelas akan merugi.

Ada beberapa gejala atau kerugian yang bakal dialami seseorang dengan osteoporosis.

Berikut beberapa di antaranya:

• Tubuh mungkin akan menjadi lebih pendek dari kondisi sebelumnya
• Tubuh bungku karena lengkungan tulang yang bisa semakin besar
• Celakanya, bila jatuh akan mudah sekali patah dengan akibat menjadi catat permanen

Baca juga: Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Mecin yang Jarang Diketahui, Awas Bisa Kena Stroke & Osteoporosis

Beda pria dan wanita

Kerusakan tulang bisa terjadi sejak usia 30 tahun.

Pada usia tersebut, pertumbuhan tulang baru lebih lambat daripada proses kerusakannya.

Pada pria, penurunan produksi hormon testosteron dapat membuat kecepatan kerusakan ulang tidak dapat diimbangi lagi oleh pertumbuhan tulang baru.

Namun karena tulang pria lebih padat dan penurunan produksi hormon testosterone tidak banyak, proses kerusakan tulangnya kemungkinan terjadi lebih lambat dibanding wanita.

Pada wanita, kerusakan tulang bisa terjadi lebih cepat karena pengaruh penurunan produksi estrogen yang terjadi selama kehailan atau gangguan haid, ditambah lagi kurang banyak bergerak.

Kerusakan tulang wanita menjadi lebih terasa menjelang menopause sekitar usia 45 tahun sampai 55 tahun.

Melansir Osteoporosis: Panduan Lengkap Agar Tulang Anda Tetap Sehat (2003) oleh Felicia Cosman, MD, Direktur Klinis National Osteopororis Foundation Amerika Seikat, salah satu faktor terpenting dalam mencegah osteoporosis adalah menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor risiko.

Beberapa faktor risiko tersebut, antar lain:

• Merokok
• Obat-obatan tertentu
• Konsumsi alkohol
• Kurang asupan vitamin B dan kalsium
• Kurangnya kulit terpapar sinar matahari
• Mengorbankan tulang

Baca juga: Tubuh Kelebihan Garam Jarang Diketahui, Bisa Sebabkan Stroke & Osteoporosis, Simak Info Ini

Pada orang dewasa, sampai awal usia 40 tahun, asupan kalsium yang cukup dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang, khususnya di bagian pinggul.

Sementara di kalangan wanita pramenopause, pascamenopause, dan tua, asupan kalsium yang cukukup dapat mengurangi laju pengeroposan tulang meskipun tidak benar-benar mencegah tulang keropos.

Kehilangan sebagian kalsium harian melalui sekresi (urine dan feses), keringat dan paru-paru saat bernapas adalah hal yang normal.

Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan mengonsumsi cukup kalsium setiap hari untuk mengembalikan kalsium yang telah hilang tersebut.

Jika kebutuhan kalsium tidak bisa dipenuhi, tubuh otomatis akan mengambil kalsium dari tulang yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan utama kalsium.

Kondisi itulah yang kemudian membuat tulang menjadi lemah dan rentan patah demi mempertahankan fungsi tubuh lain yang lebih vital bagi kelangsungam hidup.

Mempertahankan kadar kalsium sangat penting agar jantung dan pembuluh nadi, urat saraf dan otot dapat bersungsi dengan normal. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga: Sarah yang Tewas Disiram Air Keras oleh Suami Ternyata Anak Tentara Arab Saudi, Korban Baru Menikah

Baca juga: Viral di Medsos PNS Hilang, Terakhir Terekam CCTV di Kapal Sinabang-Singkil

Baca juga: Setelah Vanessa Meninggal, Ayahnya Ingin Surat Ahli Waris Terpisah, Singgung soal Barang-barang