Jurnalisme warga
Meningkatkan Minat Baca Melalui Storytelling & Layanan Pusling
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DKPA) menggelar kegiatan storytelling atau bercerita (mendongeng) bagi siswa Pendidikan Anak Usia

OLEH ULFA FAJRINA, S.IP., Pustakawan Ahli Muda pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, melaporkan dari Banda Aceh
SENIN, 22 November 2021, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DKPA) menggelar kegiatan storytelling atau bercerita (mendongeng) bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak- Kanak (TK) di Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar.
Momen seru itu sekaligus membuka lapak literasi yang disebut Layanan Perpustakaan Keliling (Pusling).
Program unggulan Bidang Layanan Perpustakaan ini dihelat melalui kerja sama dengan Dinas Pangan Aceh yang menghadirkan Bunda PAUD Aceh, Dr Dyah Erti Idawati MT.
Baca juga: Tingkatkan Minat Baca Siswa, Dinas Arpus Bener Meriah Programkan Perpustakaan Keliling
Kegiatan ini bermula saat masuk surat ke DPKA dari PAUD yang ada di Gampong Layeun. Mereka mengatakan akan mengadakan penyerahan sertifikat halal produk pengolahan ikan Lhok Leupung.
Sekaligus membaca cerita tentang ikan oleh Bunda PAUD Aceh yang difasilitasi Dinas Pangan Aceh didukung Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Aceh Besar.
Selain itu, ada penyerahan akta Koperasi Samudra Mandiri Syariah oleh pihak Disperindag Aceh Besar kepada Panglima Laot Lhok Leupung. Tawaran ini disambut baik DPKA.
Pustakawan dan staf DPKA pun siap berpartisipasi, ditandai dengan pengiriman dua armada mobil pusling.
Pada Jumat 19 November 2021, Kasi Minat dan Budaya Baca Cut Ruhama SPd dan Kasi Layanan, Lisa Siska Dewi SSos langsung mengerahkan pustakawan dan staf Bidang Layanan Perpustakaan untuk mempersiapkan segala kebutuhan storytelling.
Termasuk mengirim sosok pencerita andal dari komunitas Kampoeng Dongeng, yaitu Bunda Ani.
Baca juga: Mahasiswa KKM Umuslim Dirikan Lapak Baca untuk Tingkatkan Minat Baca Anak di Aceh Utara
Tim sangat sigap mempersiapkan dekorasi, spanduk, snack, cenderamata, dan doorprize sebagai teknik menyemangati anak-anak.
Mereka berangkat 22 November 2021 pukul 07.15 WIB menggunakan dua mobil pusling, satu mobil dinas, dan membawa aneka perlengkapan acara.
Sesampai di lokasi, tim berbagi tugas, beberapa orang bertugas di mobil pusling, sebagian lainnya terlibat kegiatan storytelling.
Temanteman yang bertugas pada storytelling menyiapkan segala kebutuhan, seperti registrasi bagi anak-anak, mengatur tempat duduk, agar lebih tertib dan tenang saat mendengarkan cerita.
Kolega lainnya bertugas di mobil pusling, menata buku supaya rapi dan memikat sang siswa.
Tak ketinggalan, tim juga mengadakan lomba untuk anak-anak, sebagai bentuk pelayanan prima bagi umat dan meningkatkan minat literasi.
Kegiatan storytelling dibuka oleh Kabid Layanan Perpustakaan DPKA Zulfadli SE MM.
Menurutnya, proses bercerita sangat penting dibiasakan, karena ada nilai atau pesan dari cerita tersebut yang tersampaikan pada anak.
Pada saat proses storytelling berlangsung terjadi sebuah penyerapan pengetahuan yang disampaikan pencerita kepada audiens. Proses ini menjadi pengalaman bagi seorang anak.
Tugas guru adalah menampilkan kesan menyenangkan saat bercerita agar anak tidak jenuh.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sekarang telah mengubah pola hidup masyarakat secara global.
Hampir setiap negara mengambil kebijakan seperti menutup pintu masuk negara, menjaga jarak atau karantina sosial, pembatasan sosial, tetap bersilaturahmi meskipun tak berjabat tangan, bertemu meskipun hanya melalui panggilan video, dan tetap belajar serta bekerja meskipun hanya di rumah.
Baca juga: Tips Minat Baca, 14 Langkah Tumbuhkan Minat Baca Menjadi Kebiasaan Seumur Hidup
Dampak yang dihasilkan sangat luar biasa, contohnya sekolah diliburkan.
Salah satu tempat yang juga ikut terdampak ialah perpustakaan.
Perpustakaandi mana pun pada masa pandemi tak buka pintu, buku-buku pun berdebu tanpa disentuh pengunjung.
Namun, di tengah kemajuan teknologi informasi yang makin baik saat ini, perpustakaan harus tetap berdiri di depan memberikan informasiinformasi bermanfaat kepada masyarakat.
Istilahnya, pagar sekolah boleh tutup, tapi perpustakaan tak boleh tutup.
Salah satu layanan yang harus diberikan adalah layanan bercerita untuk anakanak melalui kegiatan mendongeng. Kegiatan storytelling ini biasanya dilaksanakan di gedung perpustakan.
Tapi selama pandemi, kegiatan ini dilaksanakan di sekolahsekolah atau taman bacaan masyarakat di lingkungan Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Storytelling ini mengusung tema Menumbuhkembangkan Minat Baca untuk Anak Usia Dini. Pesertanya 50 orang, terdiri atas siswa-siswi PAUD dan TK di Desa Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar.
Bunda PAUD Aceh, Dr Dyah Erti Idawati MT juga antusias membawakan cerita tentang ikan.
Selain itu, agar ada variasi cerita, tim menghadirkan pencerita dari Komunitas Yayasan Kampoeng Dongeng, yaitu Bunda Ani. Anak-anak sangat antusias menyimak cerita.
Sesekali mereka tertawa merespons aksi Bunda Ani. Kebetulan, wanita itu menceritakan dongeng berjudul Pangeran Gaza dan Raja Kuman.
Alkisah, negeri bernama Subur direbut oleh sang Raja Kuman karena penduduknya serta pangerannya yang bernama Gaza tak menyukai semua makanan yang terbuat dari ikan, sehingga mereka menjadi lemah dan gampang dikalahkan oleh Raja Kuman.
Suatu malam raja bermimpi seorang kakek mengatakan bahwa yang mampu mengalahkan sang Raja Kuman adalah Pangeran Gaza sendiri, tapi Pangeran Gaza baru bisa mempunyai kekuatan setelah memakan ramuan yang terbuat dari ikan.
Mendengar mimpi raja, pangeran pun melaksanakan titahnya untuk memakan ramuan olahan ikan, meskipun dia sangat tidak suka.
Namun, demi rakyat dan negerinya, pangeran pun memakannya. Sang Ratu atau ibu sang pangeran mengolah ikan sedemikian rupa, seperti membuat nugget, bakso, atau sosis agar sang pangeran suka memakannya.
Akhirnya, pangeran pun pergi ke negeri Kuman untuk merebut kembali negeri Subur dari tangan sang Raja Kuman.
Singkat cerita, Pangeran Gaza memenangkan peperangan itu dan akhirnya negeri Subur bisa bebas kembali dan semua rakyatnya, termasuk Pangeran Gaza, menyukai ikan.
Hikmah yang bisa dipeik dari cerita di atas adalah jaga kesehatan dan suka makan ikan, karena ikan mengandung protein tinggi yang membuat tubuh kita menjadi sehat, kuat, dan cerdas.
Storytelling ini merupakan kegiatan rutin Bidang Layanan Perpustakaan DPKA, dilaksanakan di berbagai sekolah PAUD, TK, komunitas pemerhati anak, dan taman bacaan.
Biasanya digelar di Banda Aceh dan Aceh Besar, sebab lebih terjangkau dari Kantor DPKA.
Tujuannya adalah menumbuhkembangkan minat dan budaya baca anak sejak dini melalui mendongeng, karena mendongeng merupakan stimulasi efektif untuk merangsang keterampilan bicara anak.
Event ini juga momen untuk mengenalkan kebiasaan ibu-ibu pada masa dahulu yang selalu membacakan cerita-cerita rakyat maupun dongeng ketika menidurkan anak-anak mereka.
Lewat cerita, anak-anak merasa lebih ingin tahu dan ingin membaca sendiri buku yang diceritakan, bahkan mudah tertidur pulas.
Program lainnya yang ditawarkan adalah perpustakaan keliling (pusling).
Sebelum pandemi, layanan ini rutin dilaksanakan setiap hari dengan mengerahkan tujuh armada mobil pusling.
Selain itu, pelayanan Sabtu dan Minggu, dipusatkan di keramaian warga seperti di Blangpadang Banda Aceh.
Namun, selama pandemi kegiatan ini sempat vakum, hingga saat ini hanya melayani Sabtu dan Minggu di tiga titik, yaitu Blangpadang, Lapangan Stadion Harapan Bangsa, dan Lapangan Gelanggang Universitas Syiah Kuala (USK). T
ak jarang, tim pusling memenuhi undangan dalam event tertentu. Ini wujud dedikasi untuk generasi.
Rasanya, DPKA tak pernah bosan menciptakan program dan layanan, semata-mata untuk membuat semua orang kepincut pada buku dan nafsu membaca.
Seperti kampanye membaca, lomba bercerita, pemilihan Raja dan Ratu Baca Aceh, seminar nasional, serta lokakarya literasi.
Bahkan berani mendatangkan orang seberang laut seperti Duta Baca Indonesia, Gol A Gong dan membawanya keliling Aceh demi kampanye membaca.
Baca juga: Untuk Tingkatkan Minat Baca, iPustakaAceh Disosialiasikan Kepada Pelajar di Aceh Tengah