Jamaah Umrah RI Masih Bisa Datang, Meskipun Omicron Muncul di Arab Saudi
Sejumlah negara yang dibatasi masuk ke Arab Saudi yakni: Malawi Zambia Madagaskar Angola Seychelles Mauritius Komoro.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Jamaah umrah asal Indonesia hingga saat ini masih diperbolehkan masuk ke Arab Saudi, meski negara tersebut telah mengkonfirmasi kasus Covid-19 varian omicron untuk pertama kalinya.
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapahi) Syam Resfiadi mengatakan, Arab Saudi telah mengumumkan satu orang terpapar varian omicron, tetapi pihaknya tidak melakukan penutupan bagi negara yang tidak terpapar omicron.
"Jamaah Indonesia masih boleh masuk. Sesuai pengumuman sebelumnya, boleh menggunakan vaksin WHO maupun vaksin yang disetujui Arab Saudi. Kalau disetujui WHO harus karantina, kalau disetujui Arab Saudi tanpa karantina tiga hari," kata Syam saat dihubungi, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, persoalan yang dihadapi jamaah umrah asal Indonesia yaitu karantina di dalam negeri yang masih terlalu lama yakni tujuh sampai 10 hari, dan kabarnya akan dinaikkan menjadi 10 hari.
Baca juga: Sudah Miliki 40 Dokter Spesialis, RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli Masih Butuh Tambahan 8 Orang Lagi
Baca juga: Jelang Peringatan Milad GAM 4 Desember 2021, Kapolda Koordinasi dengan Wali Nanggroe, Ini Imbauannya
Baca juga: Michigan Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19 Dalam Dua Hari Berturut-turut
"Kami berharap tiga hari saja, kami pasti mau karantina. Kalau lama memberatkan juga, jadi tidak nyaman," paparnya.
"Kenapa kami minta tiga hari? Karena dari Arab Saudi harus di PCR, datang ke Indonesia di PCR lagi. Kalau masih negatif, masa di karantina, isolasi mandiri saja di rumah, kami juga kan ketahuan berangkatnya dari Indonesia dan hanya di Arab Saudi juga," sambung Syam.
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan telah menangguhkan penerbangan dari beberapa negara terkait dengan antisipasi menyebarnya varian baru Covid-19 Omicron, pada Minggu (28/11/2021).
Sejumlah negara yang dibatasi masuk ke Arab Saudi yakni: Malawi Zambia Madagaskar Angola Seychelles Mauritius Komoro.
Arab Saudi juga akan menangguhkan masuknya orang non Arab Saudi yang datang langsung maupun transit dari negara-negra di atas.
Kecuali jika mereka telah menghabiskan waktu tak kurang dari 14 hari di negara lain yang memiliki prosedur kesehatan sesuai dengan aturan Arab Saudi terkait aturan pembatasan ke negara-negara tersebut.
Sementara itu mereka yang diperbolehkan masuk Arab Saudi akan diharuskan melakukan karantina selama lima hari terlepas dari apakah mereka divaksin ataukah tidak.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan aplikasi PeduliLindungi bakal terintegrasi dengan aplikasi Tawakkalna yang merupakan milik Pemerintah Arab Saudi dalam waktu dekat.
Baca juga: Norwegia Laporkan 50 Kasus Covid-19 Varian Omicron, Dari Undangan Pesta Perusahaan di Restoran Oslo
Baca juga: ASN Pemko Sabang Dibekali Tata Kelola Pemerintahan Bebas Korupsi, Hadirkan Pembicara dari Kejagung
Baca juga: Ini Data Sementara Jumlah Rumah Warga yang Terbakar di Sultan Daulat Subulussalam
"Insyaallah dalam waktu dekat Tawakkalna dan PeduliLindungi akan terintegrasi sehingga kita akan lebih mudah," kata Yaqut.
Dia berharap, integrasi dua aplikasi tersebut dapat memudahkan masyarakat Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci. Adapun tim dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan, dikatakan Gus Yaqut sapaan karibnya, sudah terbang ke Arab Saudi untuk menyelesaikan rencana integrasi.
"Jadi untuk mengitegrasikan antara PeduliLindungi dan Tawakkalna, dan hari-hari ini dalam proses finalisasi, finishing," ujar Yaqut.