Jurnalisme warga
Menjadi Penulis Bersama FAMe
KAMPUS tempat saya kuliah, Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, merupakan salah satu kampus cukup banyak mahasiswanya

Itu karena menulis itu tak mudah. Lalu ia tayangkan melalui infocus foto seorang anak kecil yang berjalan sendirian.
Ia mengibaratkan dirinya bagai seorang anak kecil itu, yang berjalan sendirian tanpa tahu arah.
Hal ini diartikan sebagai Kak Ayu yang saat itu masih awam terhadap dunia kepenulisan.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Unimal Ikut Pelatihan Menulis Siaran Pers
Ceritanya berlanjut dengan kembali menayangkan gambar.
Kali ini gambar yang diperlihatkan adalah sekumpulan orang yang tengah jalan bersama.
Kak Ayu kembali menggambarkan dirinya bagai orangorang yang terdapat di dalam gambar tersebut.
Dia yang tadinya seorang diri dan tak mampu memahami sendiri tentang kiat-kiat menulis, setelah bergabung dengan FAMe dan belajar bersama, membuat ia menjadi lebih tahu arah dan proses untuk menjadi penulis.
Sebelum pemaparannya, Kak Ayu lebih dulu bertanya kepada peserta mengenai apa yang terlintas di pikiran mereka tentang gambar tersebut.
Para mahasiswa sangat antusias menjawab.
Untuk yang menjawab benar, Kak Ayu memberikan buku sebagai hadiah.
Hal ini menambah kemeriahan acara. Setelah itu, Kak Ayu kembali dengan materinya mengenai dunia kepenulisan.
Kelas FAMe nantinya akan dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 08.00 WIB di Aula Mini UBBG.
Alhamdulillah, sudah berjalan dua minggu.
Narasumber berikutnya adalah Kak Ihan Nurdin, pegiat FAMe yang kini Pemred AcehTrend.
Presentasinya tentang Teknik Menulis Berita juga sangat diminati peserta.