Jurnalisme warga
Menjadi Penulis Bersama FAMe
KAMPUS tempat saya kuliah, Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh, merupakan salah satu kampus cukup banyak mahasiswanya

Saya turut menghadiri kegiatan ini dengan antusias.
Tak hanya saya, seratusan mahasiswa UBBG lainnya juga turut hadir dan tekun menyimak.
Baca juga: Belajar Merangkai Kata dan Mencerap Motivasi Menulis
Pak Yarmen dalam presentasinya menyebutkan bahwa penulis yang hebat adalah pembaca yang lahap serta tahan untuk terus tumbuh.
“Membaca untuk mencari tahu dan menulis untuk memberi tahu.
Baca juga: Forum Mahasiswa Aceh Dunia Gelar Menulis Cerdas Era 4.0 Secara Virtual
Kedudukan si pemberi tahu lebih mulia,” tambahnya. Beliau sangat mengapresiasi para mahasiswa yang tekun mengikuti kelas menulis bersama FAMe.
Masih segar pula di ingatan saya ungkapan beliau bahwa, “Untuk menjadi seorang penulis tak perlu bakat.
Baca juga: Universitas BBG Banda Aceh Bekerja Sama dengan FAMe Latih 100 Mahasiswa Menulis
Menulis bukanlah bakat, melainkan kemauan yang terus diasah dan mendapat apresiasi.”
Ia berlogika, kalau menulis itu bakat, maka seseorang baru tergerak menjadi penulis jika ayah atau ibunya, demikian pula kakek atau neneknya adalah seorang penulis.
Padahal, jika ada seseorang yang belum mampu menulis, lalu ia memiliki kemauan dan minat besar untuk belajar menulis, maka dialah yang akan menjadi penulis yang sesungguhnya.
Baca juga: Mahasantri Juara Lomba Menulis di Ma’had Aly Babussalam Terima Hadiah Kitab Tgk Syiah Kuala
Kalimat tersebut sangat memotivasi dan menenteramkan hati, membuat jiwa-jiwa calon penulis menjadi bergejolak untuk berusaha agar mampu meraih impiannya menjadi penulis yang andal.
Seusai penyampaian materi Pak Yarmen, giliran Kak Ayu ‘Ulya presentasi.
Perempuan hebat ini benar-benar memotivasi saya.
Kak Ayu yang kini ahli menulis masih saja mengaku bahwa ia harus mempelajari cara-cara menulis dari bawah terlebih dahulu.
Beliau menceritakan pengalaman yang tadinya sama sekali tak tahu-menahu mengenai dunia kepenulisan sampai akhirnya memiliki banyak karya yang telah terpublikasi.
Baca juga: Mahasiswa USK & Siswi di Lhokseumawe Juara I Lomba Menulis Artikel Ilmiah Se-Aceh, Ini Para Pemenang
Saya juga masih ingat saat Kak Ayu memperlihatkan foto awal mula ia bergabung bersama FAMe, tampak seperti orang bingung.