Mobil Masuk Jurang

Pelukan Terakhir Abu Bismi untuk Anaknya, Fitri Elfirati, Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Bharat

Mendengar kalimat yang terucap dari bibir Fitri, H  Bismi spontan memeluk tubuh anak ketiganya tersebut dengan kasih sayang.

Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati

Biasanya, setiap pulang kuliah drai Medan, almarhumah Fitri ke rumah mertua terlebih dahulu karena suaminya ada di sana.

Kontak terakhir H Bismi dengan anandanya Fitri pada Sabtu malam pukul 24.00 WIB. Kala itu posisi sang anak sedang d Alue Bili, Nagan Raya.

Ayahanda H Bismi sempat menanyakan siapa saja teman anaknya di mobil.”Saya kontak terakhir malam sebelum kejadian. Saya tanya siapa kawan di mobil, katanya ada teman mahasiswi juga. Saya bilang jangan sembarang kawan-kawan kalau laki-laki,” ucap H Bismi.

Setelah percakapan terakhir itu, H Bismi pun meminta anaknya rajin belajar agar segera menyelesaikan kuliah dengan hasil sangat baik.

Percakapan ini merupakan kata dan pesan terakhir pula yang terucap dari H Bismi buat sang buah hati yang kini sudah menghadap Sang Pencipta Allah SWT.

Jenazah Fitri Elfirati ditemukan warga pada hari ketiga pascakejadian mobil yang ditumpangi jatuh yakni Selasa (14/12/2021) pukul 12.00 WIB namun proses evakuasi membutuhkan waktu sangat lama karena kendala arus sungai.

Dari ciri-ciri fisik yakni pakaian yang dikenakan yang masih melekat berupa jam tangan dan cicin.

Lamanya proses evakuasi akibat berbagai kendala seperti arus sungai. Sebab jenazah berjenis kelamin wanita itu ditemukan berputar putar di wilayah air terjun Kedabuhen.

Petugas berupaya mengait jenazah dari tengah sungai namun selalu gagal. Bahkan berdasarkan informasi jenazah seperti ditarik-tarik kembali.

“Terjadi tarik-menarik jenazah dari tengah sungai, kalau orang yang memahami wilayah ini tau arti tarik menarik,” ujar warga.

Diinformasikan ada semacam keyakinan di mana jenazah yang mengapung di kawasan Kedabuhen semacam sulit dijangkau karena ‘penghuni’ wilayah tersebut semacam enggan menyerahkan.

Hal ini pula yang terjadi tadi siang hingga menyebabkan proses evakuasi memakan waktu berjam-jam.

Bahkan, petugas yang menjemput jenazah sejak pukul 14.00 WIB, baru kembali ke pemandian Sikelang, Kecamatan Penanggalan pukul 19.30 WIB.

Jenazah baru berhasil dievakuasi ke daratan selepas shalat maghrib atau sekitar tujuh jam paskaditemukan.

Setiba di Sikelang, jenazah langsung dimasukan ke dalam ambulance milik Public Safety Center (PSC) 119.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved