Luar Negeri

Tujuh Orang Tewas Akibat Banjir Malaysia, 41 Ribu Jiwa Mengungsi, Ditemukan Kasus Positif Covid-19

Badan Penyelamatan Selangor menyebut telah menemukan tujuh jenazah dan satu korban dilaporkan masih hilang akibat banjir di Selangor.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
KOLASE SERAMBINEWS.COM/TWITTER Hishammuddin Hussein
Tujuh Orang Tewas Akibat Banjir Malaysia, 41 Ribu Jiwa Mengungsi, Ditemukan Kasus Positif Covid-19 

“Kami aman saat ini tetapi kami hanya khawatir anak-anak kami tidak memiliki makanan dan minuman. Di sini juga tidak ada listrik,” katanya.

Dia mengatakan ada banyak orang lain di daerahnya yang juga terjebak di dalam rumah lantai dua.

“Kami mencoba berteriak minta tolong ketika kami melihat helikopter lewat tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkan kami. Kami berharap bantuan akan segera datang, ”katanya.

Baca juga: Haji Uma Pulangkan Ibu dan Anak yang Sempat Ditangkap di Malaysia, Orang Tua Menangis Sambut Anaknya

Sementara itu, Yuvan (25), dan ibunya (65), masih terjebak di rumahnya di Taman Sri Muda, Shah Alam.

Dia mengatakan mereka tidak punya pilihan selain pergi ke lantai tiga rumah mereka setelah banjir merendam lantai dua rumah mereka.

“Kami sudah terjebak di sini sejak jam 5 sore kemarin (Sabtu). Ketika kami ingin pergi, jalan diblokir oleh pihak berwenang dan mereka mengatakan tidak ada mobil yang diizinkan,” katanya, dilansir dari Free Malaysia Today.

Dia mengatakan mereka telah memasang baju kuning di luar rumah untuk menunjukkan bahwa ada orang di dalam dan mereka telah meminta bantuan sejak kemarin.

“Kami hanya memiliki roti, susu, dan air untuk memenuhi kebutuhan kami hari ini. Dan kita berdoa semoga tidak hujan lagi karena air akan naik lagi dan kita sudah berada di lantai paling atas,” katanya.

Situasi banjir di luar rumah Yuvan di Taman Sri Muda, Shah Alam, Malaysia
Situasi banjir di luar rumah Yuvan di Taman Sri Muda, Shah Alam, Malaysia (Free Malaysia Today)

Yuvan juga mengatakan tidak ada listrik. Ini berarti mereka tidak dapat mengisi daya ponsel mereka dan dia sudah menggunakan ponsel cadangannya.

Dia mengatakan saudara perempuannya sudah diselamatkan oleh tim SAR, tetapi tidak ada ruang tersisa untuk dia dan ibunya.

“Kami tidak tahu apakah mereka akan kembali atau kapan mereka akan kembali.

“Kami berada dalam situasi putus asa karena kami kehabisan makanan. Dan kami takut hujan lagi dan ketinggian air akan naik lagi,” katanya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT

AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved