Pasar Saham 'Kebakaran' Jelang Tahun Baru 2022, Aliran Modal Asing Keluar Rp 130 Miliar

Bank Indonesia (BI) dalam laporannya menyebutkan, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik selama satu pekan ke belakang.

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Foto Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sepekan jelang penutupan perdagangan akhir 2021, data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada zona melemah atau merah semua.

Pelemahan pada pekan ini diawali dari rata-rata volume transaksi harian bursa, di mana mengalami penurunan sebesar 0,18 persen menjadi 23,36 miliar saham dari 23,4 miliar saham pada pekan lalu.

"Kapitalisasi pasar selama sepekan turut mengalami pelemahan sebesar 0,57 persen menjadi Rp 8.231,79 triliun dari Rp 8.278,74 triliun pada penutupan pekan sebelumnya," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono melalui siaran pers yang diterima Tribun, Minggu (26/12/2021).

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan tercatat mengalami penurunan 0,59 persen menjadi 6.562,9 dari posisi 6.601,93 sepekan lalu.

"Kemudian, rata-rata frekuensi harian bursa turut melemah 4,55 persen menjadi 1.250.237 kali transaksi dari 1.309.827 kali transaksi pada pekan sebelumnya," kata Yulianto.

Selain itu, dia menambahkan, pelemahan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa yakni sebesar 16,01 persen. "RNTH berubah 16,01 persen yaitu menjadi Rp 10,52 triliun dari Rp 12,52 triliun pada penutupan pekan lalu," pungkasnya.

Terpisah, Bank Indonesia (BI) dalam laporannya menyebutkan, terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik selama satu pekan ke belakang.

Baca juga: HMI Komisariat Pertanian Unimal Adakan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnalistik

Baca juga: Telkomsel Hadirkan Poin Festival 2021, Pelanggan Berkesempatan Peroleh 1 Unit Mercedes-Benz

Baca juga: Polisi Inggris Tangkap Penyusup Bersenjata di Kastil Windsor,Tempat Liburan Ratu Elizabeth II

Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia (BI) periode 20 Desember 2021 hingga 23 Desember 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 130 miliar.

"Nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,13 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp0,08 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,21 triliun," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.

Dirinya juga melanjutkan, untuk premi credit default swap (CDS) 5 tahun naik ke level 76,01 bps (basis points) per 23 Desember 2021 dari 75,44 bps per 17 Desember 2021.

Erwin mengungkapkan, Bank Indonesia (BI) akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Kemudian, pihaknya akan melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ujar Erwin.
Kredit Perbankan

Hal berbeda justru terlihat dari penyaluran kredit perbankan pada November 2021 sebesar Rp 5.694,9 triliun. Merujuk data uang beredar, angka tersebut tumbuh positif 4,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

"Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada November 2021 menunjukkan tren positif," ujar Erwin.

Baca juga: Perang Drone Berkobar, AS Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Perusahaan China, Penyadapan Data Meluas

Perdana Menteri Kanada Serukan Barat Bersatu Melawan China, Tebar Adu Domba

Baca juga: Masyarakat Aceh Utara Peringati 17 Tahun Tsunami dengan Zikir dan Donor Darah

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved