Jadi Tersangka, Sopir Taksi Stres di Tahanan, Ngaku Keluarga Diancam Bunuh dan Bantah Lecehkan NT

Sopir taksi online inisial GJ, tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap penumpangnya, mengalami stres di tahanan.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase/IST/Kompas.com
Sopir taksi online yang diketahui bernama Godelfridus Janter melakukan penganiayaan kepada penumpang wanita berinisial NT di Tambora, Jakarta Barat. 

SERAMBINEWS.COM, TAMBORA - Sopir taksi online inisial GJ, tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap penumpangnya, mengalami stres di tahanan.

Kondisi psikis GJ disampaikan kuasa hukumnya, Siprianus Edi Hardum, saat mendatangi Polsek Tambora pada Senin (27/12/2021).

Menurut Siprianus, pascacekcok dengan penumpang beberapa waktu silam, GJ mendapatkan penghakiman dari masyarakat hingga pengancaman pembunuhan lewat pesan WhastApp.

"Dia di bawah ancaman WA ya. Lewat ancaman WA bahwa keluarga dia akan dihabisi, dia stres," ungkap Siprianus kepada media.

Berdasarkan penuturan Siprianus, pengancaman itu berasal dari pihak yang mengaku keluarga NT. 

"Dia akan menghabisi istri dan anak-anaknya. Menyebut nama mereka. Sangat kasar."

"Ini yang membuat klien kami tidak tenang," sambung pengacara.

S
Kuasa Hukum GJ, Siprianus Edi Hardum (tengah) saat ditemui di Polsek Tambora, Jakarta Barat pada Senin (27/12/2021). (Satrio Sarwo Trengginas / Tribun Jakarta)

Selain mengalami dampak psikis, GJ mengalami kesulitan ekonomi.

 Sebab, akun taksi online-nya dibekukan oleh pihak Grabcar. 

"Secara ekonomi dia susah. Sudah tidak ada lagi pendapatan karena Grab-nya di-suspend," tambahnya.

Kedatangan tim kuasa hukum tidak lain untuk memberikan semangat kepada GJ.

"Kami memberikan support semangat. Memang beginilah hidup ini. Kita sebagai kuasa hukum siap mendampingi dan membela," beber dia.

Baca juga: Sopir Taksi Online yang Aniaya dan Lecehkan Penumpang Akan Lapor Balik, Mengaku Diancam Dibunuh

Baca juga: Sopir Taksi Online Aniaya dan Lecehkan Penumpang Wanita Gegara Muntah Ditangkap, Kini Jadi Tersangka

Dibully Masyarakat

GJ menjadi korban perundungan oleh masyarakat karena dituduh melecehkan penumpang berinisial NT.

Siprianus membantah bahwa kliennya melakukan perbuatan itu.

"Klien kami sudah di-bully oleh masyarakat bahwa dia seorang pelaku pelecehan seksual."

"Itu sebenarnya sama sekali tidak benar," ungkapnya.

Siprianus melanjutkan, soal kliennya GJ melakukan penganiayaan terhadap NT masih bisa diperdebatkan.

Berdasarkan keterangan GJ, NT yang pertama kali memukulnya.

GJ pun meresponsnya dengan membela diri yang berujung dengan pengeroyokan terhadap dirinya.

"Kami sendiri ini nilai bukan penganiayaan. Ini sebenarnya perkelahian," tambahnya.

Kasus ini viral setelah NT membagikan cerita dirinya korban penganiayaan oleh sopir taksi online GJ.

NT mengaku saat itu muntah lewat jendela mobil.

Ia dianiaya dengan cara ditendang dan ditampar oleh sopir taksi tersebut.

NT pun sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Tambora, Jakarta Barat.

Belakangan, keterangan NT itu dibantah oleh sopir taksi online GJ tersebut.

Saat ini, GJ telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Tambora, Jakarta Barat.

GJ melalui kuasa hukumnya melaporkan balik NT ke polisi atas tuduhan yang tidak benar.

Tanggapan Novia Tambrani 

Novia Tambrani menanggapi rencana pelaporan balik oleh tersangka kasus penganiayaan dan pelecehan yang dilakukan sopir taksi online Grab bernama Godelfridus Janter.

Melalui kuasa hukumnya, Siprianus, Godelfridus berencana melaporkan Novia atas dugaan penganiayaan dan pengancaman melalui telepon dan pesan singkat.

"Saya belum memutuskan langkah apa yang akan diambil terkait rencana pelaporan itu. Saya akan ikuti proses hukum yang sedang berjalan di Polsek Tambora," kata Novia kepada Tribunnews.com, Minggu (26/12/2021).

Novia menambahkan, bahwa kini kondisinya pascaperistiwa yang terjadi pada Kamis (23/12/2021) dini hari itu mulai membaik.

Ia juga mengatakan, bahwa hasil visum yang dilakukan saat peristiwa tersebut hingga kini belum keluar.

"Mulai membaik. Saya belum ada panggilan dari Rumah Sakit Atmajaya untuk mengambil hasil tersebut. Infi dari pihak RS jika sudah keluar akan segera di hubungi," katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa dirinya dan kakak kandungnya juga telah memenuhi panggilan Polsek Tambora untuk dimintai keterangan tambahan.

"Sudah kemarin di mintai keterangan tambahan bersama cici saya," imbuhnya.

 
 Novia kembali menegaskan, bahwa tuduhan penganiayaan dan pengancaman melalui pesan singkat sebagaimana dituding oleh Godelfridus, menurutnya tidak benar.

Ia mengakui bahwa saat peristiwa itu terjadi bahwa sempat ada kontak fisik antara ia dengan Godelfridus.

Hal itu ia lakukan sebagai pembelaan diri akibat ia dirangkul hingga berujung pada aksi penamparan dan penendangan terhadap dirinya.

"Kalau untuk pemukulan, saya akui ada kontak fisik tapi itu bentuk pembelaan saya bersama kakak karena saya dilecehkan. Saya itu pas sampai di lokasi rumah saya, saya sudah beritikad baik untuk mengganti kerugian dengan memberi ongkos untuk cuci mobil. Tapi yang bersangkutan menolak malah menghina saya sampai saya ditampar dan ditendang hingga luka," tuturnya.

Sebelumnya, NT menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang diterimanya dari sopir taksi online pada Kamis (23/12/2021) dini hari.

Menurut pengakuan NT, kejadian bermula ketika dia bersama saudara perempuannya menumpang taksi online dari sebuah acara pesta di kawasan Pantai Indah Kapuk, menuju kediamannya di Tambora, Jakarta Barat.

Dalam perjalanan, NT muntah ke arah luar jendela, yang mengakibatkan mobil bagian luar menjadi kotor.

NT lalu membayar ganti rugi kebersihan sebesar Rp 100.000, tetapi sopir menolak dan meminta ganti rugi Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Lantaran menolak permintaan sopir, cekcok terjadi.

NT mengaku, si sopir sempat mengancam sembari melakukan kontak fisik dengan memegang tubuhnya.

"Saya dipegang, dipegang dagunya gitu. Terus saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," kata NT menceritakan pengalamannya.

NT yang merasa risih kemudian menepis tangan sopir.

Namun, sopir membalas tepisan itu dengan menampar NT hingga perkelahian terjadi.

Akibatnya, NT dan saudaranya mengalami sejumlah luka ringan di wajah dan perut bagian kanan karena diduga ditendang pelaku.

Baca juga: VIDEO Ratusan Kepala Desa di Kabupaten Pidie Layangkan Surat Terbuka ke Presiden Jokowi

Baca juga: Erdogan Doakan Korban Tsunami Aceh

Baca juga: VIDEO Gerindra Aceh Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo Sebagai Calon Presiden Indonesia

Tribunnews.com: Sopir Taksi Online Stres di Tahanan: Keluarga Diancam Dibunuh, Ekonomi Sulit dan Bantah Lecehkan NT

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved