Berita Banda Aceh
Stunting Berpengaruh Terhadap Masa Depan Anak, Ini Langkah-langkah yang Penting untuk Dilakukan
Kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan bagi anak stunting akan berdampak bagi masa depannya, bahkan saat anak masih berusia balita.
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan bagi anak stunting akan berdampak bagi masa depannya, bahkan saat anak masih berusia balita.
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak akibat kekurangan gizi yang lama dan kronis.
Sehingga mempengaruhi tinggi badan anak tidak sesuai sesuai dengan umurnya.
Kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan bagi anak stunting akan berdampak bagi masa depannya, bahkan saat anak masih berusia balita.
Demikian diungkapkan tiga narasumber yang hadir di Talkshow Interaktif bersama Unicef Aceh dan Yayasan Darah untuk Aceh yang disiarkan di Radio Serambi FM, Senin (24/1/2022).
Talkshow yang dipandu Syita Ota itu dilaksanakan berkenaan dengan peringatan Hari Gizi Nasional.
Ketiga narasumber yang hadir itu, yakni Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh, dr Aripin Ahmad SSiT MKes.
Baca juga: Disinyalir Jadi Lapak Pelacuran dan Miras, Aktivitas Malam di Pelataran Stadion Dimurtala Diawasi
Baca juga: Seorang Ayah Tewas Ditembak Begal saat Bonceng Anak dan Istrinya, Sepeda Motor Korban Dibawa Pelaku
Lalu Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Aceh, dr Sulasmi MHSM dan Nutrilion Officer Unicef Aceh, dr Natassya Phebe.
Dokter Aripin Ahmad dalam penjelasannya menyampaikan untuk menentukan seorang stunting, ada pengukuran yang harus dilakukan terlebih dahulu.
"Kalau ada kita lihat anak orang lebih rendah dari anak itu tidak bisa langsung divonis anak itu mengalami stunting.”
“Tapi, ada pengukurannya untuk menentukan seorang anak itu stunting. Kalau memang hasil pengukurannya kurang dari standar, baru kita sebut stunting," sebutnya.
Tapi, hal yang perlu dibedakan juga ada yang kerdil dan hal tersebut jelas berbeda dengan stunting, terang dr Aripin.
"Kerdil lebih disebabkan oleh faktor genetik atau faktor medis. Maka harus bisa kita bedakan, mana yang kerdil atau perawakan pendek dan mana yang stunting," urainya.
Baca juga: Fakhri Husaini Benahi Fisik dan Taktik Punggawa Borneo FC, Jelang Hadapi Bali United di Liga 1
Baca juga: KPK Geledah Paksa Kediaman Bupati Langkat Nonaktif, Dikawal Brimob Bersenjata Lengkap
Ia pun menerangkan anak di usia dua tahun yang alami stunting, masih bisa tumbuh dan berkembang.