Salam

Waspadai Omicron, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Hingga 22 Januari 2022 serangan Covid-19 varian Omicron di Indonesia tercatat 1.626 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia

Editor: bakri
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin 

PDPI menyarankan, anak-anak usia 6-11 tahun supaya menerapkan pembelajaran secara daring sampai kasus Covid-19 varian Omicron dapat dikendalikan.

Kebijakan tersebut bisa dilakukan pemerintah mengingat anak usia 6-11 tahun belum banyak mendapatkan vaksinasi Covid.

Gejala utama yang paling banyak ditemukan pada pasien terinfeksi varian Omicron, di antaranya adalah batuk kering (63 persen), nyeri tenggorokan (54 persen), pilek 27 persen, sakit kepala (36 persen), nyeri perut, demam (18 persen).

Selain itu, hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa gejala yang paling banyak ditemukan dari pasien Omicron adalah batuk sebanyak (89 persen), kelelahan (65 persen), hidung tersumbat (59 persen), demam (38 persen), mual atau muntah (22 persen), sesak napas (16 persen), diare (11 persen), dan anosmia (8 persen).

Oleh karena itu, sebelum Omicron menyerang Aceh, kita diminta membentengi diri dengan menjalani vaksinasi lengkap atau dua dosis di sentra pelayanan vaksinasi.

Yang sudaj lengkah juga bisa menambah dengan dosis booster yang kini juga sudah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk di Aceh.

Selain itu, kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang belakangan ini mulai melonggar, diminta berdisplin kembali menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta tidak bepergian jika tidak mendesak.

Nah?!

Baca juga: Sesak Napas Gejala Utama Pasien Omicron, DPR Minta Pemerintah Jangan Terlambat Antisipasi

Baca juga: 2 Pasien Omicron Meninggal, Transmisi Lokal dan Pelaku Perjalanan dari LN, Miliki Penyakit Penyerta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved