Berita Nasional

Minyak Goreng Jangan Beratkan Warga, Kebijakan Satu Harga Berlaku Mulai 1 Februari

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menegaskan, harga minyak goreng bakal berlaku sesuai dengan

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Dinas Perdagangan Kabupaten Bener Meriah, Rabu (26/1/2022) memantau langsung penyaluran minyak goreng di ditingkat distributor maupun pasar tradisional dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah. 

SALATIGA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menegaskan, harga minyak goreng bakal berlaku sesuai dengan HET Pemerintah mulai 1 Februari 2022.

Saat ini di pasaran masyarakat masih mendapati harga minyak goreng dengan harga tinggi.

Penyebabnya masih ada sejumlah pedagang yang ingin menghabiskan stok pembelian sebelum pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga.

Hal ini terungkap dari kunjungan rombongan Menko Perekonomian ke , Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022).

Menurut Airlangga, saat memonitor harga minyak goreng di pasar dalam (Pasaraya I Salatiga) masih ditemukan beberapa pedagang yang menjual dengan harga masih tinggi.

“Kami cek langsung ke pedagang, masih ada yang ingin menghabiskan stok (harga lama),” ungkapnya.

Airlangga berharap, per 1 Februari nanti, harga komoditas minyak goreng sudah bisa mencapai Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium dan Rp 13.500 liter untuk yang sederhana.

Sedangkan untuk minyak goreng curah, harganya sudah berada di Rp 9.500 per kilogram.

“Sehingga harga minyak goreng ini tidak lagi memberatkan masyarakat,” tegasnya.

Baca juga: Dinas Perdagangan Bener Meriah Pantau Penyaluran Minyak Goreng di Pasar Tradisional dan Ritel Modern

Baca juga: Harga Minyak Goreng Rp 23.000 per Liter di Pasar Tradisional Kota Lhokseumawe. Tak Ada Operasi Pasar

Menko Perekonomian juga mengungkapkan, harga minyak goreng yang sempat menembus harga Rp 20.000 per liter tentu sangat memberatkan karena itu baru untuk satu jenis belanjaan.

"Itu harga satu belanjaan, padahal kita juga harus membeli ayam, ikan dan yang lain.

Tentu menjadikan harga (pengeluaran) untuk belanja kebutuhan menjadi lebih banyak dari biasanya,” tegasnya.

Sebelumnya, Airlangga beserta rombongan yang juga didampingi Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menyempatkan untuk menemui para pedagang di lantai dua Pasaraya I Salatiga tersebut.

Di sejumlah pedagang, masih ditemukan harga minyak goreng kemasan premium di atas Rp 14.000 per liter.

Baca juga: Minyak Goreng di Lhokseumawe belum Satu Harga, Kadisperindagkop Janji Akan Tinjau ke Pasar

Bahkan ada yang menjual minyak goreng seharga Rp 41.000 untuk kemasan dua liter.

Beberapa pedagang beralasan, ia harus menghabiskan stok harga lama terlebih dahulu sebelum menjual dengan harga Rp 14.000.

“Ini menghabiskan stok pak dan harapan kami (pedagang) harga minyak goreng segera stabil pak,” ungkap salah satu pedagang Pasaraya I Salatiga.

Airlangga menambahkan, kebijakan minyak goreng satu harga sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

“Pemerintah harus menjaga harga-harga pangan agar stabil, terutama menjelang lebaran tahun 2022 nanti,” lanjutnya.

Sulit Diterapkan di Pasar Tradisional

Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) menilai kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sulit diterapkan di pasar tradisional.

Pasalnya, antara pedagang dan pembeli memiliki sistem mekanisme pasar tersendiri.

"Kami pikir kebijakan HET yang kemarin diumumkan itu tidak akan berdampak apapun terhadap stabilitas harga yang di pasar karena mekanisme harga di pasar traidsional," kata Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi.

Dikatakan, yang terpenting saat ini pemerintah dapat memastikan stok minyak goreng untuk pasar tradisional terus diguyur dalam jumlah besar dan harga yang lebih rendah.

Dengan begitu, mekanisme pasar secara langsung akan melakukan penyesuaian harga secara perlahan.

Saat ini, dengan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter yang masih diberlakukan, Reynaldi menuturkan, nyatanya pasar belum mendapatkan barang yang murah.

Alhasil, rata-rata harga jual masih tetap tinggi yakni mencapai Rp 20 ribu per liter. (republika.co.id)

Baca juga: Stok Minyak Goreng Kemasan Satu Harga Mulai Kosong di Banda Aceh, Ini Penyebabnya

Baca juga: Kadin Aceh Minta Pemerintah Subsidi Minyak Goreng Curah, Bukan Hanya Untuk Produk Kemasan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved