Kupi Beungoh
Museum Balee Juang Kota Langsa, Peninggalan Belanda yang Sepi Kunjungan Generasi Muda
Aceh memiliki 23 Kabupaten salah satunya, yaitu Kota Langsa. Kota yang terkenal sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Kuliner dan Wisata Budaya
Seperti Naskah/Al-Qur'an kuno, Keramik Kuno, piring Saladon, Senjata Perjuangan, Perhiasan serta alat alat yang digunakan Masyarakat Aceh untuk mencari rezeki seperti Lengai dan Cre.
Baca juga: Pledoi Lidya Danira
Juga masih banyak koleksi benda sejarah di dalam Gedung Balee Juang yang menceritakan perjalanan kota Langsa pada masa lampau.
Ironisnya, saat ini minat generasi muda terhadap sejarah negeri sendiri mulai menurun drastis, dimana anak-anak remaja lebih suka bermain Smartphone.
Mereka juga lebih suka bermain ke tempat wisata yang sedang tren dibandingkan mempelajari sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan rendah dan berkurangnya tingkat kunjungan generasi muda ke Museum. Salah satunya terjadi pada Museum Kota Langsa yang saat ini sepi pengunjung.
Baca juga: Harga Emas Melonjak Naik Awal Februari, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Selasa (1/2/2022)
Seharusnya sebagai generasi muda penerus bangsa, pastinya harus mengenal sejarah bangsanya sendiri.
Seperti semboyan yang pernah diungkapkan Presiden Soekarno, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak akan pernah melupakan sejarah bangsa nya sendiri".
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus meningkatkan minat keingintahuan pada sejarah-sejarah bangsa sendiri.
Memahami sejarah merupakan cara yang bagus untuk mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan, untuk memahami bagaimana kita, menjadi siapa kita, dan apa yag kita percayai hari ini. (*)
*) PENULIS adalah mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Islam Semester VII Fakultas Syariah IAIN Langsa
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis